REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kalangan LSM mengkritisi beberapa aktivis yang masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat. Masuknya aktivis ke dalam tubuh partai politik dikhawatirkan akan melemahkan gerakan civil society.
''Syukur-syukur mereka bisa membawa dan mempengaruhi agenda partai, tapi kalau sebaliknya mareka yang terpengaruh, artinya itu bagian dari pelemahan gerakan LSM,'' kata Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Ibrahim Fahmi Badoh, kepada di Jakarta, Jumat (18/6).
Fahmi yakin, Partai Demokrat ingin memanfaatkan jaringan yang dimiliki para aktivis. Ketika ada aktivis atau kalangan LSM masuk ke sebuah partai politik, dia khawatir, jaringan yang dimiliki aktivis tersebut dimanfaatkan oleh partai politik. Akibatnya, muncul pelemahan terhadap jaringan tersebut.
Namun Fahmi mengakui, pilihan menduduki jabatan di partai politik adalah hak politik setiap orang termasuk aktivis. Semuanya tergantung aktivis itu sendiri, apakah mampu mempengaruhi agenda partai politik sehingga pro terhadap agenda aktivis. ''Atau malah sebaliknya, aktivis tersebut teralienasi dalam partai politik itu,'' ujarnya mengingatkan.