Sabtu 19 Jun 2010 02:56 WIB

Perekrutan Aktivis HAM di Partai Demokrat untuk Bohongi Publik

Rep: Rahmat Santosa Basarah/ Red: Budi Raharjo
Ketum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Eddie Baskoro Yudhoyono
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Ketum Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Eddie Baskoro Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, menilai langkah Partai Demokrat merekrut aktivis HAM sekadar alat pengecoh publik. ''Dalam kepengurusan Partai Demokrat misalnya, direkrutnya sejumlah aktivis HAM dan demokrasi hanyalah sekadar alat mengecoh publik bahwa pemerintahan SBY, yang notabene merupakan Ketua Dewan Pembina Partai, memiliki komitmen terhadap HAM,'' kritiknya di Jakarta, Jumat (18/6).

Hendardi melihat para aktivis itu hanya sekadar tempelan untuk memoles citra peduli HAM Partai Demokrat. ''Kita tahu dan paham betul reputasi dan kinerja pemerintahan SBY terhadap penegakan HAM. Tidak ada penyelesaian sungguh-sungguh terhadap kejahatan HAM masa lalu,'' sindirnya.

Ditambahkan Hendardi, politik yang dilakukan oleh sejumlah aktivis kemanusiaan ke partai politik adalah pilihan individual yang sahih. Sebelum Partai Demokrat merekrut para aktivis, Partai Golkar, PAN, dan beberapa partai lainnya telah terlebih dulu merekrut sejumlah aktivis untuk duduk di kepengurusan partai politik.

''Cara ini dilakukan, selain dalam rangka rebranding partai juga sebagai strategi ekspansi partai memupuk konstituen baru. Namun demikian, cara-cara ini sesungguhnya hanyalah strategi mengecoh publik untuk mencitrakan partai sebagai partai progresif yang sejalan dengan gagasan dan visi yang selama ini diperjuangkan oleh para aktivis,'' jelas Hendardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement