Jumat 18 Jun 2010 05:33 WIB

Remaja Dominasi Akses Internet di Indonesia

Rep: C23/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Penggunaan internet di dunia mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI), pengguna internet kurang dari 200 juta orang pada 1998. Kemudian meningkat tajam menjadi 1,7 miliar orang yang mengakses internet pada 2010.

Sedangkan pengguna internet di Indonesia mencapai 30 juta orang atau sekitar 12,5 persen populasi penduduk Indonesia. Sebanyak 64 persen pengguna tersebut berasal dari kalangan remaja yang berusia 15 hingga 19 tahun.

Ketua Tim Sosialisasi Internet Sehat Aman (INSAN), Muhammad Andy Zaky menyatakan pemerintah harus mengawasi penggunaan internet ini terhadap generasi muda. "Perkembangan pengguna internet ini cukup mengkhawatirkan,” kata Andy di sela-sela diskusi ‘Internet Aman dan Sehat Untuk Keluarga’ di Bandung, Kamis (17/6) pagi.

Kriminalitas, kata Andy, tidak hanya berlangsung secara fisik, namun telah berkembang ke dalam dunia maya. Kini, kasus pemerkosaan, pemerasan dan penipuan dilakukan lewat internet.

Ia mencontohkan, sekitar 30 persen remaja di AS pernah mengalami pelecehan seksual melalui internet. Biasanya para remaja tersebut melakukan pertemuan setelah berinteraksi di dunia maya. Ia menilai, saat pertemuan tersebut kasus pelecehan seksual kerap terjadi.

“Maka dari itu, kami mengkampanyekan INSAN (Internet Sehat Aman). Program tersebut untuk menyosialisasikan penggunaan internet dengan manfaatnya, semisal untuk mencari informasi,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan untuk menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan internet. Ia mengimbau untuk tidak mengakses konten ilegal, seperti pornografi, perjudian, rasisme dan pelecehan SARA.

Penggunaan akun Facebook yang tengah menjamur di kalangan remaja, juga harus diperhatikan tersendiri. Modus-modus kriminalisasi juga dapat timbul dari salah satu konten internet tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna Facebook terbesar di dunia dengan 19 juta orang.

“Dokumen atau informasi yang bersifat pribadi jangan di-upload sembarangan di akun tersebut, termasuk penyebaran konten negatif dan berbahaya seperti pornografi,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement