REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pimpinan Pusat (PP) Muslimat menandatangani kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dalam penanganan ibu buta huruf. Hal ini, ujar Ketua PP Muslimat, Khofifah Indar Parawansah, sangatlah penting.
''Banyak ibu-ibu yang buta huruf yang kerap ditipu oleh suaminya,'' ujar Khofifah dalam Harlah Muslimat ke-64 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (15/6).
Penipuan oleh para suami itu, kerap terjadi pada saat permintaan untuk melakukan penandatanganan. ''Banyak ibu-ibu disuruh cap jempol oleh suaminya, ternyata isinya adalah izin untuk kawin lagi,'' ujarnya mencontohkan.
Karena ibu-ibu buta huruf, alhasil para ibu itu mengiyakan permintaan suaminya. Khofifah mengatakan, Muslimat telah mengentaskan kurang lebih 1,8 juta ibu buta huruf. Dengan kerja sama tersebut, dia mengharapkan, jumlah tersebut semakin meningkat. Selain pengentasan buta huruf pada ibu, kerja sama tersebut juga berlaku pada pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan Raudhatul Athfal (pendidikan setingkat TK).
Muslimat telah mengelola kurang lebih 4.600 PAUD dan TK di seluruh Indonesia. Untuk TK dan RA, Khofifah mengatakan, jumlahnya mencapai 9.800 unit. Jumlah tersebut diakui akan terus meningkat dari tahun ke tahun. ''Ini data per Mei 2010,'' sebutnya.