REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rupanya buntut dari kehebohan video mesum yang diduga diperankan oleh selebritis tanah air masih terus berlanjut. Tak hanya soal pemeriksaan oleh pihak kepolisian dan razia ponsel di sekolah.
Satu lagi kasus yang menghebohkan jagat maya. Sebuah akun Facebook milik produsen makanan, Nissin Wafers, dituduh mempromosikan produknya di tengah maraknya kasus video mesum.
Di akun milik Nissin itu ditulis kalimat berbau promosi dengan menyinggung video mesum yang sangat tidak pantas. Berikut kalimatnya : "Waahhh Ramee yaa berita tentang video2 ariel ,...banyak yang nungguin episode berikutnyaa..kamu udah nonton episode apa ajaa? nonton bareng sama temen2 yaa? wah jadi ngumpul seruu dong hihihihi ..*kriukkriukkriuk-ngunyah Nissin*".
Terang saja hal itu langsung memancing berbagai komentar dari para penggiat dunia maya, terutama di jejaring sosial Facebook dan Twitter. Salah satu komentar di akun Nissin tersebut dari Effendi Shinichi Kudo yang berkata "Promo apaan nih adminnya stres gila".
Kemudian, komentar lain dari Irwandi Aw yang berkata "Tidak nyangka orang yang berpendidikan tinggi tapi rendah pendidikan moral".
Ada juga komentar yang terkesan menyindir dari pemilik akun bernama Narcissus' Reflection yang berkata "walau Nissin Wafers br ada 10 rasa, tp ga kalah heboh sama video Ariel yg katanya ada 23 video :))".
Sementara itu komentar di jejaring sosial Twitter antara lain dilontarkan oleh pentolan Twilite Orchestra melalui akun @addiems "Nissin ngisin-isini..." yang artinya, Nissin malu-maluin.
Kemudian, pengguna Twitter lain dengan nama akun @ivandraw berkomentar "Eyaaaa waffer nissin nyari sensasi".
Sekitar 10 menit lalu, akun Nissin Wafers menuliskan status yang menyanggah pihaknya telah menulis hal tersebut. Mereka menyebutkan akun mereka sudah dibobol.
"Dear all..Nissin Wafers mau klarifikasi..ada yang hack acc. Facebook kita..Nissin Wafer sama sekali tidak pernah menyinggung ataupun mengajak untuk menyaksikan video para artis yang sedang hangat dibicarakan... Kami sedang menyelidiki masalah ini..mohon maaf atas ketidaknyamanannya.."