REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU--Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan, ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) bukanlah sekadar mengejar juara. Akan tetapi yang lebih penting adalah mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran tersebut.
"MTQ bukan sekadar juara tetapi lebih penting mengamalkannya," ujar Wapres Boediono saat menutup MTQN ke-23 di Bengkulu, Sabtu (12/6). Hadir pada penutupan ini Menteri Agama (Menag) Surya Dharma Ali, termasuk Gubernur Bengkulu, Agusrin Najamuddin.
Wapres mengatakan, pengamalan Alquran, hendaknya diteladani kepada hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Sehingga, kata dia, pengamalan seperti ini akan membentuk karakter umat yang mampu membangun umat dan bangsa ini.
Wapres menegaskan, Alquran mengajak umat manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dengan penguasaan iptek ini, kata dia, maka umat manusia akan dapat membangun karakter bangsa yang adil dan bermartabat.
Untuk itu, Wapres mengajak kepada segenap bangsa ini untuk terus mengamalkan isi dan nilai yang terkandung dalam Alquran. Sebab, lanjut dia, Alquran adalah sumber pedoman yang tidak pernah kering dalam meningkatkan iman dan taqwa umat yang tangguh dan berakhlak.
Semua umat manusia, kata Wapres, bertanggung jawab untuk memperbaiki bangsa dan negara ini. "Upaya memperbaiki bangsa ini telah dilakukan untuk kemajuan bangsa kita sendiri," jelasnya.
Dalam memperbaiki bangsa ini, Wapres menyatakan, sumber daya manusia adalah yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas bangsa sebagai inti dalam membangun bangsa ini.
Menurut Wapres, bidang agama sangat penting sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia. Agama adalah bagian integral yang tidak bisa dipisahkan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, adil, dan demokratis.