Kamis 10 Jun 2010 00:05 WIB

Mensos: Jumlah Penerima Jaminan Sosial Lansia Ditingkatkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mensos Salim Segaf Al-Jufri mengatakan, jumlah penerima dana jaminan sosial warga lanjut usia akan ditingkatkan pada 2011 dari 10 ribu menjadi 11.250 orang dengan jumlah sebesar Rp 300 ribu per orang setiap bulan.

"Itu masih rencana awal, mudah-mudahan masih bisa dinaikkan. Itu buat lansia yang terlantar yang jumlah seluruhnya sekitar 2,9 juta jiwa," kata Mensos usai peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan pada acara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar dana jaminan sosial bagi kaum lanjut usia ditingkatkan dari sebelumnya Rp 300 ribu per orang per bulan.

"Saya sudah berbicara dengan Mensos agar anggaran terus ditingkatkan. Anggaran per bulan sebesar Rp 300 ribu saya minta ditingkatkan sejalan dengan peningkatan nasional atau GDP dan peningkatan anggaran negara," kata Presiden.

Mensos mengatakan, program yang sudah dimulai sejak tahun 2006 itu akan terus ditingkatkan jumlah penerimanya, karena sampai saat ini persentase penerima masih sangat sedikit dibanding total lansia terlantar yang wajib dibantu pemerintah. "Kita pertimbangkan untuk terus tingkatkan jumlah penerimanya. Sebenarnya kalau bisa ditingkatkan nominal jumlahnya bagus juga, tetapi anggaran kita terbatas, karena masih banyak yang harus dibantu," katanya.

Salim mengatakan, jumlah 11.250 penerima diambil dari lansia terlantar yang paling berat kondisnya, seperti sudah tidak bisa bangun atau tidak bisa berjalan. "Dana kita kirim lewat pos langsung ke rumah mereka. Ini sejalan dengan program 'home care' yaitu tidak memisahkan para lansia dari keluarga dan kerabat mereka," katanya.

Sebelumnya, Presiden mengatakan jumlah penduduk lansia di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya dari tahun 1970 sebesar 5,3 juta jiwa menjadi 19,5 juta jiwa pada 2008. Jumlah lansia yang meningkat lanjut Presiden menunjukkan bahwa pembangunan yang dilaksanakan menghasilkan capaian-capaian yang nyata, karena dengan makin tinggi usia harapan hidup berarti tingkat kesejahteraan makin baik.

"Dulu rata-rata penduduk Indonesia meninggal di usia 50-an, sekarang meningkat jadi 70,7 tahun. Ini berarti tingkat kesejahteraan makin baik, berarti indeks pembangunan manusia ukuran keberhasilan pembangunan juga makin meningkat," katanya.

Untuk itu, Presiden mengatakan tanggungjawab negara dan pemerintah semakin besar untuk memikirkan aspek sosial dan ekonomi penduduk lansia ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement