Rabu 09 Jun 2010 05:52 WIB

Datangi YLBHI, Yohanes Merasa Penanganan Kasus Sisminbakum tak Adil

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Yohanes Woworuntu
Yohanes Woworuntu

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Mantan Direktur Utama PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD), Yohanes Woworuntu, melaporkan ketidakadilan yang dideritanya dalam menghadapi kasus Sisminbakum di Kementerian Kehakiman kepada YLBHI. Didampingi pengacaranya Egy Sudjana, dia merasa telah diperlakukan tidak adil di mata hukum.

''Kita datang ke sini untuk mencari keadilan. Selama ini keadilan tidak pernah beripihak pada saya,'' keluh Yohanes di gedung YLBHI, Jakarta, Selasa (8/6).

Dalam kasus Sisminbakum itu, Yohanes merasa hanya dijadikan korban oleh pengusaha Hari Tanoesoedibjo yang dianggapnya sebagai penggagas proyek itu. ''Selama ini saya tidak pernah mendapat keadilan yang sesunguhnya. Makanya saya datang ke YLBHI untuk mencari keadilan,'' ujarnya.

Edy Sudjana menambahkan, kliennya hanyalah korban dari penggagas proyek Sisminbakum tersebut. Dia mempertanyakan perlakuan terhadap pengusaha nasional itu yang tak pernah datang ke persidangan. Padahal Kejaksaan bisa memanggap paksanya. ''Tapi sayangnya hal tersebut tidak dilakukan oleh Kejaksaan,'' kritiknya.

 

Sementara Ketua Badan Pengurus YLBHI, Patra M Zen, berpendapat prinsipnya proses hukum terhadap kasus Sisminbakum harus diperlakukan adil terhadap semua orang diduga terlibat. ''Kami akan mempelajari kasus ini dalam satu minggu dan akan memberikan catatan-catatan hukum terkait dengan kasus ini,'' janjinya.

''Siapa pun yang bersalah harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Pemerintah jangan lagi menggunakan kekuasannya untuk mengintervensi kasus ini,'' tegas Patra.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement