REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nasib memang sukar ditebak. Bisa jadi, bila tak terjerat kasus yang kini sedang dihadapinya, mantan kabareskrim, Komjen Pol Susno Duadji, bakal bernasib baik.
Mantan kapolda Jawa Barat itu ternyata pernah diproyeksikan menjadi kapolri. Informasi tersebut termuat dalam Nota Dinas bernomor polisi R/ND-545/X/2009/Dit D.
Berdasarkan dokumen tersebut, Susno Duadji berada di ranking pertama dalam penilaian yang dilakukan secara tertutup oleh Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri. Susno pun mengungguli Irjen Pol Imam Sudjarwo, Irjen Pol Timur Pradopo, Irjen Pol Oegroseno dan Irjen Pol Nanan Soekarna.
Susno diproyeksikan menjadi Kapolri atas pertimbangan prestasi yang baik sewaktu di Kapolda Jabar dengan pembenahan ke dalam, pengungkapan kasus, dan dapat berkoordinasi dengan baik di lingkungan forum Muspida, dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh politik.
Kemudian, Susno juga disebutkan pernah bertugas di luar struktur Polri, yaitu menjadi wakil ketua PPATK bidang Hukum dan Kepatuhan. Ia pun disebut sebagai orang cerdas, berwawasan luas di bidang hukum, perundangan dan banyak menulis atau menerbitkan buku tentang hukum, seperti selayang pandang praktik pencucian uang dan kejahatan asal, perjalanan KUHAP Seperempat Abad Lebih.
Laporan nota dinas kepada Kabaintelkam Polri tersebut merupakan tindaklanjut dari Surat Perintah Kabaintelkam Polri untuk melaksanakan penyelidikan terhadap kompetensi di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jabar, Sulteng, Babel, Kalbar, Sumut. Dokumen ini sendiri tertanggal 8 Oktober 2009. Dengan ditandatangani Direktur D. Brigjen Hertian A. Yunus dan Wakabaintelkam Brigjen Pol Pratiknyo. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi Polri tentang validitas dokumen tersebut.