REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, pemerintah Indonesia mendukung berdirinya negara Palestina yang merdeka. Indonesia menolak dengan tegas setiap tindakan yang menciderai rasa kemanusiaan dan keadilan yang dilancarkan oleh pihak manapun, terhadap rakyat Palestina.
Hal itu disampaikan Presiden ketika membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-23, di Bengkulu, Sabtu (5/6). "Saya secara mendalam ingin menyampaikan rasa prihatin dan sangat menyesalkan atas terjadinya tragedi kemanusiaan di perairan Timur Tengah, beberapa hari yang lalu," kata Presiden.
Indonesia bertekad untuk terus menyuarakan, mendorong, dan melakukan langkah-langkah diplomasi bagi penyelesaian masalah di Timur Tengah secara adil dan damai, dan jauh dari aksi-aksi kekerasan dan penindasan kemanusiaan. "Saya ingin tegaskan di sini, bahwa negara kita terus mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah," kata Presiden.
Indonesia mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk dapat berdiri tegak di negerinya sendiri. "Sebuah negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, yang dapat hidup damai, serta diakui oleh bangsa-bangsa di dunia," kata Presiden. Beribadah di Masjidil Aqsha merupakan harapan kaum Muslimin.
"Adalah menjadi cita-cita dan harapan kaum muslimin sedunia untuk dengan bebas dapat beribadah menegakkan sholat di Masjidil Aqsha. Ibadah yang sama bebas dan amannya, bila kita mengunjungi Masjidil Haram di Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah," kata Presiden. Islam, kata Presiden, merupakan agama yang teduh dan damai.