REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Selasa, melantik pengurus lembaga dan lajnah (biro) di jajaran organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Pelantikan pengurus 14 lembaga dan tiga lajnah tersebut dilakukan oleh Rais Aam Syuriah PBNU KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Lembaga dan lajnah adalah dua dari tiga perangkat organisasi NU, selain badan otonom.Di dalam NU, lembaga adalah perangkat organisasi yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan berkaitan dengan suatu bidang tertentu, misalnya dakwah, pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Sedangkan lajnah merupakan perangkat organisasi NU untuk melaksanakan program yang memerlukan penanganan khusus, misalnya lajnah falakiyah yang berurusan dengan astronomi.
Said Aqil menyatakan, setelah pelantikan lembaga dan lajnah, PBNU segera melaksanakan berbagai program yang diamanatkan muktamar NU ke-32 di Makassar, akhir Maret lalu.
Dikatakannya, beberapa waktu lalu memang ada yang mempersoalkan kepengurusan PBNU, namun dengan menunjukkan kinerja yang baik maka semua pihak tentu akan memberikan dukungan, apalagi terkait kemaslahatan umat.
"PBNU pada periode kali ini akan benar-benar menjadi jam'iyyah diniyyah ijtimaiyah atau organisasi sosial kemasyarakatan dan tidak akan tergoda dengan politik praktis," katanya.