REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Hasan Tiro (86), masih menjalani perawatan intensif di ruang Intensive Cardiac Care Unit Rumah Sakit Umum dokter Zainoel Abidin Banda Aceh. Peralatan untuk membantu pernafasan dikabarkan masih terpasang pada tubuh Wali Nanggroe itu.

''Selama 10 hari Hasan Tiro dirawat di ruang ICCU. Kondisinya sama seperti sebelumnya, terkadang mulai membaik dan sekali-kali menurun,'' kata bagian Humas RSUZA Zainoel Abidin Banda Aceh, Husaini.

Sejumlah mantan petinggi GAM, seperti Malek Mahmud juga sempat membesuk Hasan Tiro, pada Senin (31/5) malam. Setiap hari, puluhan orang tampak silih berganti mengunjungi kamar perawatannya. Sejak pagi tadi, terlihat juga orang-orang terutama mantan GAM masih terlihat berkunjung ke ICCU tersebut.

Beberapa pengunjung bahkan terlihat memegang Alquran kecil ditangannya saat keluar dari ruang ICCU tempat Hasan Tiro dirawat intensif. Sebelumnya, Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Taufik Mahdi, menyebutkan 11 perawat dan dokter menanggani perawatan Hasan Tiro.

Deklarator GAM yang pernah mengasingkan diri selama sekitar 30 tahun di luar negeri itu dirawat karena mengalami kelainan pada darah atau kanker darah yang ditemukan secara mendadak akibat faktor usia.

Hasan Tiro kembali ke Aceh setelah penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara pemerintah dengan GAM di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005. MoU itu merupakan upaya mengakhiri konflik bersenjata yang berlangsung di 'Serambi Makkah', sejak 1976. Hasan Tiro pulang pertama kali ke Aceh akhir 2008. Dan selama ini, deklarator GAM tersebut menempati sebuah rumah kontrakan di kawasan Lamteumen Timur, Kota Banda Aceh.

Ikuti Whatsapp Channel Republika