REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekitar 20 persen dari satu milyar perokok di dunia adalah wanita. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), tujuh persen remaja perempuan dari 12 persen remaja laki-laki perokok di 151 negara di dunia aktif merokok. Jumlah tersebut akan terus meningkat jika tidak diwaspadai.
Di Indonesia sendiri, Data Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, menunjukkan 4 persen perokok berasal dari remaja perempuan. Remaja perempuan yang masih duduk di kursi sekolah menengah pertama merokok berjumlah 11,5 persen. Angka prevalensi perokok wanita di Indonesia mencapai 4,83 persen. Sementara, data prevalensi perokok Lembaga Demografi Universitas Indonesia 2008, menunjukkan delapan persen perokok dari total perokok di Jakarta adalah perempuan. Jumlah perokok permpuan mencapai 240 ribu dari tiga juta perokok aktif di Jakarta.
Direktur Utama Rumah Sakit Persahabatan, Priyanti Z Soepandi, mengatakan angka perokok wanita di Indonesia meningkat lima kali lipat lebih cepat dibandingkan laki-laki. ''Ada kecenderungan jumlah perokok lelaki justru stabil, sedangkan perokok wanita meningkat,'' jelasnya di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Senin (31/5).
Dia menduga ada indikasi perusahaan rokok sengaja mengincar wanita dan gadis-gadis remaja menjadi perokok baru. Penyebabnya, pola hidup tidak sehat kini banyak mempengaruhi kaum hawa. ''Pergaulan dengan perokok juga mempengaruhi kaum hawa untuk ikut merokok,'' katanya. ''Mengunjungi tempat hiburan malam yang banyak dikunjungi perokok juga membuat perempuan ikut merokok.''
Priyanti menegaskan, lingkungan yang menjadikan seseorang merokok. Hal itu dia buktikan dengan penelitiannya di beberapa daerah. Karena guru dan karyawan di sekolah merokok, maka murid sekolah juga ikut merokok. Hasil penelitiannya membuktikan 12 persen siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta Timur pernah merokok, 18 persen siswa SMP di Bekasi juga begitu. Di Solo, Jawa Tengah, 17 persen siswa SMP merokok.