Senin 24 May 2010 01:25 WIB

Ibu Ainun Figur Yang Terbuka dan Mau Mendengar

Rep: C01/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Promotor musik yang juga saudara almarhumah Ibu Ainun Habibie, Adri Subono, mengaku mengenang sosok almarhumah sebagai seorang yang menyukai musik klasik. Namun menurut Adri, kesukaan almarhumah tersebut tidak menghalangi kesenangannya yang lain untuk membaca AlQur'an.

"Itulah ibu, selalu terbuka dengan segala sesuatu,"ujar Adri kepada wartawan di rumah duka, Jl.Patra Kuningan XIII, no.3, Jakarta.

Ia pun terkesan dengan almarhumah yang semasa hidup, selalu memberi nasihat kepadanya. Sewaktu menumpang hidup bersama keluarga Habibie di Jerman, ujar Adri, almarhumah kerap menjadi tempat sharing untuknya. "Kadang ibu cerewet,"ungkap Adri yang tinggal bersama keluarga Habibie pada 1970-1978.

Tentang peristiwa wafatnya almarhumah, Adri mengaku menyesal karena di masa-masa kritis tidak dapat menjenguk. Kesibukan mengurus konser menjadi alasan Adri mengapa ia sampai tidak pergi ke Jerman untuk membesuk almarhumah.

Ibu, ungkap Adri, masuk rumah sakit sejak dua bulan lalu. Tepatnya 24 April 2010. Dokter Rumah Sakit memvonis ibu mengidap berbagai penyakit komplikasi. Dari bronkitis hingga kanker. "Namun ibu tidak pernah mengeluh,"katanya.

Adri mengaku mendapat informasi pertamakali tentang wafatnya ibu pada Sabtu ( 22/5) pada 10.30 WIB. Namun menurutnya, keluarga sendiri sudah diberitahu dari Jerman sejak Subuh bahwa keadaan ibu sangat kritis. Menurutnya, keluarga pun sudah bersiap-siap tentang kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Sampai akhirnya, ibu Ainun Habibie benar-benar wafat beberapa jam kemudian.

Adri mengharap agar bapak Habibie tabah setelah ditinggalkan oleh ibu. Menurutnya, Habibie yang telah 50 tahun lebih menikah dengan almarhumah memang selama ini tergantung dengan ibu. "Ketika bapak sakit, ibu yang selalu mengurus,"pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement