Jumat 21 May 2010 01:49 WIB

Rapor Merah untuk Polri

Rep: Rosyid Nurul Hakim/ Red: Budi Raharjo
Mabes Polri
Mabes Polri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Reformasi ditubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih mendapatkan rapor merah. Penilian ini berasal dari hasil evaluasi Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) selama 12 tahun usia reformasi Indonesia.

''Polri ternyata mengalami stagnasi. Kepolisian terjerat dalam kasus korupsi,'' kritik Direktur Eksekutif ELSAM, Agung Putri, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/05).

Menurutnya, meskipun ada perkembangan positif yang ditunjukkan Polri selama masa reformasi ini. Namun, sebagian besar kalangan nasional dan internasional masih menilai reformasi di tubuh Polri masih jalan di tempat. Cara-cara represif, arogan, dan eksklusif masih menjadi budaya yang tidak bisa lepas dari tubuh Polri.

Bahkan, akhir-akhir ini mulai bermunculan nama-nama pejabat kepolisian yang tersangkut kasus korupsi. Selain itu, dari pengkajian yang dilakukan ELSAM, masih sering ditemukan pungutan liar dan pemerasan oleh aparat kepolisian. Masyarakat pun harus mengeluarkan biaya ketika harus berhubungan dengan polisi.

Kemudian dari sisi Hak Asasi Manusia (HAM), masih ditemukan adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh polisi. Penggunaan cara-cara kekerasan untuk mengungkap suatau kejahatan sudah menjadi hal biasa dan lumrah dikalangan aparat. Menurut Agung, pada tahun ini polisi sebenarnya sudah sampai pada penghujung tahap pertama proses reformasi internalnya. Yaitu, membangun kepercayaan masyarakat dan mendapatkan dukungan publik dalam mengemban tugas dan fungsinya secara benar dan profesional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement