REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memang rajin membentuk Panitia Kerja (Panja). Untuk urusan Jamu pun, DPR merasa perlu membentuk Panja.
Seperti yang direncanakan Komisi IX DPR. Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, mengungkapkan rencana pembentukan panja jamu dengan alasan untuk mengatasi berbagai hambatan di sektor ini. Dia menganggap industri jamu merupakan sektor strategis karena melibatkan tenaga kerja dalam jumlah besar, baik langsung maupun tak langsung.
Namun, belakangan ini pertumbuhan industrinya stagnan karena banyak terhambat. ''Pembentukannya akan dibicarakan di internal komisi. Yang jelas, pemerintah harus serius. Rakyat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri berkat jamu. Bayangkan kalau industri jamu kolaps, berapa banyak orang yang menganggur,'' ujarnya usai rapat dengan pemangku kepentingan industri jamu, di Jakarta, Rabu (19/5).
Agar komprehensif, Rieke mengatakan, nantinya dalam panja tersebut akan melibatkan semua elemen dari hulu hingga hilir, termasuk pemerintah. Selain Kementerian Kesehatan, dia berpendapat, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan patut pula dilibatkan.
''Selain itu, agar pengusaha jamu menengah ke bawah bisa bersaing, harus ada subsidi. Berarti harus melibatkan Kementerian Keuangan,'' cetus anggota Fraksi PDIP ini.
Pembentukan Panja jamu tentu akan menambah panjang deretan Panja yang telah dibentuk DPR. Sebelumnya, Komisi III DPR juga baru saja membentuk Panja khusus membahas masalah mafia hukum yang diungkap mantan kabareskrim, Komjen Pol Susno Duadji. Panja 'Susno' ini pun akan meminta penjelasan Kapolri mengenai penahanan mantan kapolda Jawa Barat itu.