REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar pameran bisnis dan makanan halal tingkat internasional di Balai Sidang Jakarta 23-25 Juli mendatang. Pameran bakal diikuti ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.
Peserta itu datang dari berbagai sektor seperti bank, asuransi, biro perjalanan, fesyen, maskapai, perusahaan makanan, farmasi, dan lembaga sertifikasi halal. Penyelenggaraan pameran bekerja sama dengan pengelola acara Performax.
Direktur Performax, Rifda Ammarina, menyatakan Indonesia memiliki potensi pengembangan bisnis produk halal yang cukup besar karena menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar dunia. Saat ini, nilai transaksi produk halal di dunia diperkirakannya mencapai 641 miliar dolar AS. ‘’Potensi pengembangan bisnis halal ini di Indonesia dan dunia cukup besar,’’ katanya dalam konferensi pers jelang pameran bisnis dan makanan halal di kantor MUI, Jakarta, Selasa, (18/5).
Menurut Rifda, meski berpopulasi Muslim terbesar dunia, bisnis halal Indonesia kalah bersaing dibandingkan Malaysia. Hal itu ditunjukkan belum banyaknya perusahaan Indonesia yang melakukan ekpansi produk halal dibandingkan perusahaan Malaysia di tingkat internasional. Oleh karena itu, pameran sengaja diselenggarakan untuk mendorong kesadaran masyarakat dan pelaku bisnis di dalam dan luar negeri tentang pentingnya pengembangan bisnis halal di Indonesia.
‘’Karena itu, kami mendorong BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) untuk ikut berpartisipasi mendorong pengembangan bisnis halal di Indonesia. Ini karena tuntutan kebutuhan global sangat besar,’’ katanya yang juga menjabat salah satu Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).