Rabu 12 May 2010 02:04 WIB

LIPI Perluas Kerjasama Sains dengan AS

Rep: Dewi Mardiani/ Red: Siwi Tri Puji B
ilustrasi
Foto: ndsu.edu
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merencanakan kerja sama di berbagai bidang penelitian dengan Amerika Serikat. Kepala LIPI Prof Dr Umar Anggara Jeni Apt MSc mengatakan, kerja sama yang dilakukan dalam waktu dekat adalah bidang energi dan kelautan. Kerja sama ini merupakan bagian New Science and Technology Agreement yang ditandatangani Maret 2010 antara Menristek dan Duta Besar AS.

Hari ini, Utusan Khusus Presiden AS Barak Obama Bidang Sains Prof Dr Bruce Alberts hadir di Cibinong Science Center (CSC), Bogor, Jawa Barat''Kita atur pertemuan antar peneliti kedua negara untuk set up kerja sama itu. Nanti dilaksanakan semacam pusat riset atau dengan sesama universitas di sana," kata Umar.

Bidang penelitian yang dikerjasamakan, sambung Umar, sangat luas.  ''Kerja sama biodiversity dengan AS sudah berjalan sebelumnya. Di bidang geologi juga sudah dengan California Institute of Technology. Lalu ke depan, bisa saja di bidang kelautan dan nanoteknologi.''

Untuk transfer teknologi, Umar berpendapat bahwa pengembangan riset itu bisa dilakukan dengan industri. Untuk itu, harus ada kerja sama dengan industri, baik domestik, maupun luar negeri. Diakuinya, kerja sama harus dilakukan intensif. ''Dengan industri luar negeri belum ada. Mereka (AS) menjelaskan, akan jembatani, tentunya.''

Menurut Umar, Presiden Obama selalu ingin bekerja sama dengan negara-negara berkembang, terutama dengan pendekatan-pendekatan ilmiah. ''Tak perlu dengan pendekatan politik, security, dan lain-lain, tapi ilmiah. Kita sambut baik hal ini. Alhamdulillah, payung hukumnya sudah ada.''

New Science and Technology Agreement Indonesia-AS berlaku untuk lima tahun. Bila kedua belah pihak ingin melanjutkan kerja sama, maka kesepakatan itu otomatis diperpanjang lima tahun lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement