Selasa 11 May 2010 04:02 WIB

Prihatin, Masyarakat tak Mau Menjadi Petani

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Petani
Petani

JAKARTA--Nasib sektor pertanian kian memprihatinkan. Badan Pusat Statistik mencatat adanya penurunan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 200 ribu orang dalam jangka satu tahun terakhir (Februari 2009 - 2010).

''Orang yang bekerja di Pertanian ini sebagian bukan merupakan pilihan pertama, sektor ini labil,'' ujar Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan, di Jakarta, Senin (10/5).

Menurut Rusman, masih ada pandangan yang melekat pada pertanian seperti keterbelakangan, kemiskinan, tidak terlatih sehingga anak-anak muda menjadikan pekerjaan ini pilihan terakhir. Namun ketika ada peluang lain yang dinilai lebih bagus, meskti tidak harus kerja kantoran, pekerja umumnya akan meninggalkan lapangan sektor pertanian.

Pekerjaan lain dianggap lebih prospektif. ''Generasi muda ini harus disosialisasikan, tidak mungkin (pertanian) akan maju jika mereka berpikir pertanian selalu menjadi pilihan yang terakhir,'' imbuhnya.

Rusman mengungkapkan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2010 mencapai 116 juta orang atau bertambah 2,17 juta orang dibanding angkatan kerja agustus 2009 yang sebesar 113,83 juta orang atau bertambah 2,26 juta dibanding februari 2009 sebesar 113,74 juta orang. Sementara jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2010 mencapai 107,41 juta orang atau bertambah 2,92 juta orang dibandingkan keadaan februari 2009 sebesar 104,49 juta orang.

Untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2010 mencapai 7,41 persen atau 8,59 juta orang, mengalami penurunan dibandingkan TPT Agustus 2009 yang sebesar 7,87 persen (8,96 juta orang) dan TPT Februari 2009 yang sebesar 8,14 persen (9,26 juta orang).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement