JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyentil demokrasi di Tanah Air. Presiden mengingatkan roh demokrasi di negeri ini terdiri dari kebebasan dan aturan. Karena itu, dia ingin demokrasi dijalankan dengan benar, tidak boleh mengada-ada dan tidak boleh sesuai dengan selera sendiri.
''Oleh karena itu, mari kita matangkan demokrasi kita, menghormati negara kita sendiri, aturan-aturan kita sendiri,'' seru Presiden ketika membuka Rapat Kabinet Terbatas untuk membahas RUU Keprotokolan, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/4).
Aturan tersebut sepertinya kecil, tapi menjadi bagian bagaimana menjaga citra dan kehormatan bangsa. Terkait dengan aturan keprotokolan, Presiden meminta hal itu juga tidak dianggap remeh. ''Manakala harus ada perubahan dan penyesuaian karena memang kehidupan itu dinamis, perubahan itu diniscayakan, maka marilah kita pastikan perubahan itu harus punya alasan, bukan sekadar mengubah-ubah, setelah itu harus punya konsep perubahan seperti apa dan kemudian ditata dengan baik,'' jelasnya.