JAKARTA--Wakil Presiden Boediono mengaku kehilangan rekannya. Hal ini disebabkan keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk meninggalkan posisinya dan beralih menjadi managing director Bank Dunia.
Demikian disampaikan oleh Juru bicara Wapres, Yopie Hidayat kepada wartawan di Istana Wapres, Rabu (5/5). "Pak boediono kan sudah kenal lama, jadi dia kehilangan teman bekerja, seorang rekan, tapi ini kan sebuah posisi yang prestisius," katanya.
Bahkan, Yopie mengakui, pinangan Bank Dunia kepada Sri Mulyani bukan hal yang baru. Menurutnya, sudah sejak beberapa waktu lalu, permintaan tersebut datang. Di Bank Dunia tersebut nantinya, menurut Yopie, Sri Mulyani akan menjadi orang nomor dua. "Posisi yang jarang sekali bisa ada orang Asia di situ," katanya.
Kedepannya, posisi tersebut akan membawa pengaruh yang sangat baik untuk kepentingan Indonesia. Hal itulah, tegasnya, yang sejauh ini terbaik. Terkait program yang masih berjalan posisi yang ditinggalkan oleh Sri Mulyani, wapres menegaskan kebijakan ekonomi Indonesia saat ini sampai lima tahun ke depan tak akan berubah hanya karena posisi baru di Bank Dunia.
Lagipula, Yopie menekankan, pemerintah pasti akan menemukan pengganti Menkeu Indonesia yang baik. "Kalau kalibernya diperbandingkan (dengan Sri Mulyani)ya tidak," katanya.
Namun demikian, pemerintah akan mencari orang yang mampu menjalankan kebijakan yang ada. Termasuk di dalamnya, kebijakan ekonomi yang prudent, kebijakan fiskal yang berhati-hati. Hal-hal tersebut, menurut dia, sudah masuk ke dalam policy culture. "Nanti penggantinya harus sesuai dengan policy culture itu. Tapi, kalau ditanya siapa, akan susah menjawabnya sekarang," kata dia.
Sebab, Yopie mengakui, bukan hal mudah untuk mencari Menkeu yang bisa mengelola manajemen makro secara keseluruhan. Namun, sebaiknya masyarakat tak alergi pada siapapun, yang penting jabatan ini harus diduduki orang yang kompeten. "Ini posisi krusial, menkeu adalah goal keeper," tutupnya.