Senin 03 May 2010 19:27 WIB

Muhammadiyah: Waria dan Homoseksual Berlawanan dengan HAM

Rep: Bachrul Ilmi/ Red: Siwi Tri Puji B

JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah berpendapat perilaku waria dan homoseksual berpotensi melawan hak asasi manusia. Hal itu karena perilaku itu memungkinkan seseorang menyukai dan berhubungan dengan sejenis sehingga mengancam hak kelangsungan hidup. Pernyataan terlontar menyikapi seminar HAM bagi Waria beberapa hari lalu di Depok dan rencana penyelanggaraan pertemuan di Surabaya beberapa waktu lalu.

‘’Dengan menjadi waria dan homo kan jadi tidak bisa berketerunan untuk memiliki anak. Ini kan jelas bertentangan dan hak asasi utuk memiliki keturunan dan mengancam eksistensi manusia,’’ kata Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas kepada Republika, (3/5).

Menurut Yunahar, berketurunan merupakan salah satu hak asasi manusia yang penting. Dengan berketurunan, manusia bisa terus mempertahankan kelangsuhan hidupnya. Karena itu, hak asasi untuk berketurunan menjadi salah satu poin penting dalam prinsip HAM.

Karena itu, ia mengaku tidak sependapat bila pihak yang tidak setuju perilaku waria dan homoseksual dinyatakan anti HAM. ‘’Coba Anda pikir bila semuanya adalah homoseksual, ini bisa menjadi masalah,’’ katanya.

Selain itu, menurut Yunahar, perilaku waria dan homoseksual juga bertentangan dengan norma yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena itu, ia mengaku tidak habis mengerti alasan sebagian pihak terus mempromosikan gerakan waria dan homoseksual di Indonesia meski bertentangan dengan keyakinan sebagian besar masyarakat. Alasannya, meski kegiatan waria dan homoseksual telah ditentang di Surabaya beberapa waktu lalu, kegiatan serupa malah diadakan di Depok minggu lalu.’’Mula-mula di Surabaya ditolak masyarakat. Entah kenapa pindah ke Depok. Ini kan tidak sesuai dengan norma masyarakat,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement