Sabtu 01 May 2010 03:44 WIB

Sensus Penduduk akan Dimulai di Kediaman Presiden RI

Rep: c32/ Red: Ririn Sjafriani

BEKASI--Pada 1 Mei 2010 akan dilakukan sensus penduduk serempak di seluruh Indonesia. Sensus penduduk 2010 akan di mulai dari kediaman presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor.

"Presiden akan di sensus oleh petugas sensus dari Bogor" ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, Lukman Ismail saat menghadiri acara workshop sosialisasi sensus penduduk di Islamic Centre Kota Bekasi, Jum'at (30/4).

Lukman mengatakan, petugas sensus di Jawa Barat adalah yang terbesar di Indonesia, yaitu sebanyak 91 ribu petugas. Pada sensus tahun 2000 terdata jumlah penduduk sebanyak 38 juta. Perkiraan sensus 2010 ini penduduk Jawa Barat mencapai 43 juta jiwa.

Dia menyatakan, harapan agar masyarakat memberikan jawaban yang benar dan jujur, serta menginformasikan masyarakat bahwa pendataan penduduk ini tidak di pungut biaya apa pun.

Sementara itu, kepala BPS kota Bekasi, Slamet Waluyo mengaku siap melakukan sensus penduduk 2010. Persiapan terakhir yang dilakukan adalah penelusuran wilayah tugas untuk menghindari pendataan ganda.

Para petugas sensus atau yang disebut Petugas Pencacah Lapangan (PCL) akan berugas secara tim di bawah koordinator tim (kortim). "Satu tim empat orang, satu kortim dan tiga PCL" jelas Slamet kepada wartawan.

SEbanyak 4496 petugas sensus akan di terjunkan untuk sensus di kota Bekasi, dengan jumlah PCL sebanyak 3372 dan 1124 kortim. Para petugas akan mensensus di 56 kelurahan dari 12 kecamatan yang ada di kota Bekasi.

Slamet mengatakan para petugas akan dibekali dengan surat tugas dan kartu identitas yang dilengkapi dengan foto diri. "Sensus pada Sabtu (1/5) akan kami mulai dari kediaman Wali kota Bekasi" kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Bekasi, Dadang Hidayat mengatakan pengaruh dari sensus penduduk sangat besar terhadap perencanaan pembangunan daerah.

"Nanti akan terlihat dengan sekian juta jumlah penduduk kota Bekasi, ada berapa rumah yang ada atau yang nanti akan diperlukan. Kemungkinan nanti akan ada kebijakan bangunan yang akan di buat tidak lagi horizontal melainkan vertikal," kata Dadang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement