JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Islam, demokrasi, dan modernitas bisa berkembang bersama-sama. Demokrasi memberikan jaminan kebebasan beragama bagi semua orang. Indonesia merupakan contoh dari demokrasi semacam itu.
''Kami adalah contoh hidup (living example),'' kata Presiden ketika memberikan pidato pada Sidang Keenam World Movement for Democracy, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (12/4). Acara itu dihadiri aktivis demokrasi dari 110 negara.
Menurut Presiden, di Indonesia tidak ada konflik antara kewajiban Muslim dalam menjalankan agamanya dengan kewajibannya sebagai warga negara dalam masyarakat yang plural. ''Di Indonesia, partai politik Islam berada di antara pendukung demokrasi,'' ujarnya.
Keterbukaan dan toleransi di Indonesia dan negara lain di dunia merupakan brand demokrasi. ''Itu adalah benih dari abad ke-21 yang ditandai dengan keselarasan dalam peradaban,'' ujar Presiden dalam pidatonya dengan menggunakan bahasa Inggris.