Kamis 09 Feb 2023 01:42 WIB

Tiga Mahasiswa Asal Aceh Jadi Korban Terdampak Gempa Bumi Turki

Ketiganya saat ini mengungsi di sebuah masjid di Turki.

Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).
Foto: Dok. Dompet Dhuafa
Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH--Tiga mahasiswa asal Kabupaten Simeulue, Aceh, terdampak gempa di Turki. Ketiganya kini mengungsi ke sebuah masjid di negara tersebut setelah tempat tinggal mereka rusak parah akibat gempa.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Kabupaten Simeulue Misrahuddin mengatakan, tiga mahasiswa tersebut terdampak gempa di Turki berdasarkan laporan pihak keluarga.

Baca Juga

"Dari laporan kami tersebut, ada tiga warga Simeulue yang menjadi korban gempa bumi di Turki. Ketiganya mahasiswa dan segera kami laporkan ke Bupati terkait langkah apa yang diambil untuk membantu mereka," kata Misrahuddin, di Simeulue, Rabu (8/2/2023).

Adapun ketiga mahasiswa tersebut, yakni Riadi Musli, dan Intan Syarah, keduanya asal Kecamatan Salang. Serta Sofian Duad asal Kecamatan Simeulue Timur. Camat Salang Kausar mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga mahasiswa tersebut. Informasi dari keluarga, dua mahasiswa asal Kecamatan Salang tersebut dalam kondisi sehat dan kini mereka di pengungsian.

"Ada dua warga kami terdampak gempa. Keduanya merupakan mahasiswa di sebuah universitas di Turki. Mereka saat ini mengungsi di sebuah masjid karena tempat tinggal mereka rusak akibat gempa," kata Kausar.

Kausar mengatakan, pihaknya menyurati pemerintah kabupaten memberitahukan dua mahasiswa asal Kecamatan Salang yang terdampak gempa di Turki. "Surat tersebut juga termasuk permohonan bantuan kepada mereka yang saat ini mengungsi di negara tersebut. Informasi dari pihak keluar, mereka kini membutuhkan bantuan," kata Kausar.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Simeulue Asludin mengatakan, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait adanya warga Simeulue yang menjadi korban gempa bumi di Turki.

"Nanti, setelah kami terima laporan resminya, akan kami sampaikan ke Bupati bagaimana langkah penanganan selanjutnya. Kami juga mengajak masyarakat ikut membantu mereka," kata Asludin.

Dua gempa besar mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). Dua gempa tersebut dengan magnitudo 7,7 dan 7,6 skala richter. Sedikitnya, 3.381 orang meninggal dunia dan 20.426 lainnya terluka di 10 provinsi di Turki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement