Selasa 11 Oct 2022 17:43 WIB

Jembatan Penghubung Desa di Cikatomas tak Kunjung Diperbaiki

Camat sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan jembatan ini ke Pemkab Tasikmalaya.

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, yang rusak akibat banjir bandang pada Juni 2020 masih belum juga diperbaiki hingga saat ini. Warga dari Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, masih harus melintas jembatan darurat untuk menuju Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas.
Foto: bayu adji p
Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, yang rusak akibat banjir bandang pada Juni 2020 masih belum juga diperbaiki hingga saat ini. Warga dari Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, masih harus melintas jembatan darurat untuk menuju Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, yang rusak akibat banjir bandang pada Juni 2020 masih belum juga diperbaiki hingga saat ini. Warga dari Desa Sindangasih, Kecamatan Cikatomas, masih harus melintas jembatan darurat untuk menuju Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas.

Camat Cikatomas, Agus Sutisna, mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali mengusulkan perbaikan jembatan yang berdiri di atas Sungai Cimedang itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian untuk perbaikan jembatan itu. "Ini jadi prioritas kami. Setiap tahun musrembang, kami selalu usulkan ke Pemkab," kata dia, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga

Menurut dia, keberadaan jembatan itu sangat penting untuk akses masyarakat, khususnya yang berada di Desa Sindangasih. Pasalnya, jembatan itu merupakan akses tercepat untuk warga di Desa Sindangasih untuk keluar wilayahnya. Apalagi potensi ekonomi di Desa Sindangasih dinilai cukup besar.

Agus mengakui, di lokasi itu memang telah dibuat jembatan darurat agar warga bisa melintas. Jembatan darurat itu juga bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat. "Namun, kalau tidak segera dibangun juga bikin khawatir. Apalagi cuaca sekarang tidak menentu, kalau hujan besar, itu jembatan tertutup air," kata dia.

 

Ia mengatakan, terdapat akses alternatif untuk warga di Desa Sindangasih untuk keluar. Namun, jarak akses alternatif itu memutar jauh. "Misal lewat jembatan 30 menit, memutar bisa 2 sampai 3 jam," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement