Senin 21 Feb 2022 00:13 WIB

Sukses Bunga Bakery, Awalnya Bangkrut Lalu Kini Punya Sembilan Toko

Sejak kecil, owner Bunga Bakery mengakui sangat suka menyantap roti.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Andi Nur Aminah
Neni Heryani, pemilik Bunga Bakery.
Foto: Jagalilin
Neni Heryani, pemilik Bunga Bakery.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Neni Heryani merupakan pemilik Bunga Bakery yang kini telah memiliki sembilan cabang. Kesuksesan ini merupakan buah dari sikapnya yang ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi kegagalan.

Kecintaan Neni terhadap roti muncul jauh sebelum dia terjun menjadi seorang pengusaha. Neni mengatakan, sejak kecil dirinya sangat suka menyantap roti. Namun karena dia berasal dari keluarga sederhana, orang tuanya tak selalu bisa membelikan roti yang dia sukai.

Baca Juga

"Orang tua saya selalu katakan, nanti saja kalau sudah besar, kamu beli roti itu dengan tokonya. Itulah hal yang membuat saya ingat itu sampai besar," jelas Neni, dalam video yang diunggah kanal Youtube JagaLilin.

Setelah lulus dari SMA pada 1995, Neni yang tak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi memilih merantau dari Tasikmalaya ke Bogor. Sebelum berangkat ke Bogor, sang ayah meminta Neni untuk berjanji bahwa saat dia kembali lagi ke Tasikmalaya, dia sudah menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain.

"Kamu jauh-jauh dari Tasik ke Bogor itu jangan cuma hanya bermodal mimpi, tapi harus jadi kenyataan," ungkap Neni menirukan pesan ayahnya.

Selama di Bogor, Neni tinggal dan bekerja dengan saudaranya. Saat itu, pekerjaan yang dia lakukan adalah mengurus anak, berbelanja ke pasar, hingga memfotokopi dokumen saudaranya. Siapa sangka, pekerjaan ini membawa Neni bertemu dengan suami tercintanya sekarang.

Setelah menikah, sang suami membimbing Neni untuk menjadi seorang ibu yang memiliki ilmu atau keterampilan. Sang suami sempat membiayai Neni untuk berkuliah, namun Neni memilih untuk tak melanjutkannya. Akhirnya, suami Neni memfasilitasinya mengikuti berbagai kursus keterampilan. Mulai dari kursus memasak, membuat kue, menjahit, hingga memotong rambut. Saat sang suami menanyakan, apa hobbynya sebetulnya, Neni pun menyampaikan keinginan masa kecil yakni bisa memiliki roti bersama tokonya. 

Lantas mulailah Neni menjalankan usaha berjualan roti dari rumah ke rumah. Usaha ini kemudian berkembang menjadi jualan roti keliling dengan motor. Neni bahkan sempat memiliki 11 motor yang digunakan untuk berjualan roti keliling.

Akan tetapi, kabar buruk lalu datang menghadang Neni dan sang suami. Mereka ditipu hingga ratusan juta dan sempat terlilit utang. Tetangga pun sempat mencibir Neni karena mengalami kebangkrutan.

"Saya sakit hati digituin, tapi saya introspeksi diri, itu yang memberikan kekuatan. Saya tidak boleh dikatakan bangkrut, selama saya masih mempunyai semangat untuk bangkit," jelas Neni.

Baca juga : Tips Usaha: Ciri-ciri Pengusaha Sejati, Apa Saja?

Neni dan sang suami akhirnya sepakat untuk memulai kehidupan mereka dari awal lagi. Mereka menjual 10 motor dan juga rumah mereka untuk melunasi utang. Mereka lalu pindah ke rumah kontrakan.

Meski mengalami situasi sulit, Neni tak pernah putus asa dan selalu berserah diri kepada Allah. Neni selalu yakin bahwa Allah pasti akan menunjukkan jalan selama dia mau berusaha untuk bangkit.

Suatu ketika, ada teman Neni yang sedang di Mekah menghubunginya. Teman tersebut bertanya apa doa yang ingin Neni titipkan di Tanah Suci. Neni lalu berpesan kepada sang teman untuk mendoakan agar dirinya bisa memiliki toko roti.

Di hari yang sama, Neni bersilaturahmi ke rumah saudaranya yang dulu memberikannya tempat tinggal. Saat itu, saudara Neni sempat bertanya mengapa usaha roti kelilingnya tak lagi terlihat. Neni lalu menceritakan kondisinya saat itu.

Secara mengejutkan, saudara Neni bersedia untuk meminjamkan modal sebesar Rp 70 juta agar Neni bisa kembali membangun usaha rotinya. Mulanya, Neni sempat merasa ragu karena tidak tahu apakah dia bisa mengembalikan pinjaman tersebut.

Baca juga : Bukan Cuma Bitcoin dan Ethereum, Aset Kripto ini juga Menarik untuk Dilirik Lho!

"Kata saudara saya, kalau kamu maju, itu adalah kebahagiaan buat saya, jadi yang penting kamu maju. Kapan-kapan saja bayarnya," cerita Neni.

Dari modal itu, Neni kemudian membangun toko roti Bunga Bakery pertamanya. Dari situ, usaha Neni terus berkembang dan saat ini secara organik dia bisa membuka sembilan cabang.

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Simak videonya di bawah ini: 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement