Sabtu 20 Mar 2021 05:09 WIB

Presiden Minta Vaksinasi Covid-19 Dipercepat

Vaksinasi Covid yang dilakukan melalui suntikan intramuskular tak membatalkan puasa

Sejumlah pedagang pasar menunggu di ruangan observasi saat vaksinasi COVID-19 massal di Blok F, Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 1.800 pedagang pasar di Kota Bogor mulai mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap kedua dengan target sasaran penerima vaksin lebih dari 10 ribu pedagang sebagai upaya untuk memulihkan kondisi di sektor ekonomi.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah pedagang pasar menunggu di ruangan observasi saat vaksinasi COVID-19 massal di Blok F, Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/3/2021). Sebanyak 1.800 pedagang pasar di Kota Bogor mulai mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap kedua dengan target sasaran penerima vaksin lebih dari 10 ribu pedagang sebagai upaya untuk memulihkan kondisi di sektor ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/3). Dalam vaksinasi massal tersebut, sekitar 500 peserta yang menerima vaksinasi terdiri atas masyarakat lanjut usia (lansia), calon jamaah haji, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Di Puri Begawan, Jokowi memantau proses jalannya vaksinasi, mulai registrasi, screening, penyuntikan vaksin, hingga observasi. "Semuanya berjalan dengan lancar. Yang kita harapkan ini juga akan mempercepat proses vaksinasi secara nasional," kata Jokowi di Bogor, Jumat (19/3).

Presiden berharap kekebalan kelompok atau herd immunity bisa segera tercapai. Kekebalan kelompok ini, sesuai perhitungan pemerintah, baru bisa terwujud apabila 70 persen populasi penduduk atau sekitar 182 juta warga Indonesia telah divaksinasi.

Pemerintah, kata dia, memang terus mengebut pelaksanaan vaksinasi. Termasuk dengan menggelar vaksinasi massal di Kota Bogor untuk pelayan publik dan calon jamaah haji.

Dengan makin banyaknya yang sudah divaksin nanti akan terbentuk herd immunity, kekebalan komunal. "Dan kita harapkan bisa menekan laju penularan Covid-19 yang ada di negara kita," ujar dia.

Satgas Penanganan Covid-19 juga meminta masyarakat tidak ragu untuk mendapat vaksinasi saat puasa Ramadhan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengutip fatwa yang telah diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa vaksinasi Covid-19 yang dilakukan melalui suntikan intramuskular tidak membatalkan ibadah puasa yang sedang dijalankan.

"Umat Islam wajib untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi nasional untuk mewujudkan kekebalan komunitas dan sebagai bentuk ikhtiar untuk melindungi diri dan terbebas dari Covid-19," kata Wiku.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku diminta Jokowi untuk mempercepat pemberian vaksin ke pada masyarakat. Caranya dengan menggelar vaksinasi di pusat perbelanjaan atau mal. Dia pun menyanggupi permintaan itu dengan menjadwalkan vaksinasi di mal Kota Bogor mulai pekan depan.

Menurut Bima, dengan adanya vaksinasi di mal, sektor ekonomi di pusat perbelanjaan juga turut bangkit. Hal itu lantaran ikut mendorong masyarakat mengunjungi mal untuk jalan-jalan sekaligus berbelanja. "Jadi, Covid-nya menurun, sehingga warga didorong untuk konsumsi lagi karena sudah relatif terkendali," kata Bima.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menuturkan, Jokowi mengapresiasi jalannya proses vaksinasi di Kota Bogor. Arahan Jokowi, kata dia, Kota Bogor bisa mempercepat sasaran vaksinasi. "Ditargetkan juga dengan Pak Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin), bulan Juni ini harus sudah selesai semua," ucapnya.

Retno menambahkan, peserta vaksinasi di Puri Begawan kali ini, didominasi oleh lansia. Dengan perincian, lansia sebanyak 300 orang, calon jamaah haji 100 orang, serta gabungan tokoh agama dan masyarakat sebanyak 100 orang. (sapto andika candra/shabrina zakaria, ed: mas alamil huda?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement