Selasa 24 Mar 2020 16:39 WIB

Ketua DPRD Apresiasi Risma Buka Data Sebaran Kasus Corona

Pemkot Surabaya mencatat 23 pasien terkonfirmasi positif Covid-19

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Erik
Relawan merapikan tempat tidur untuk ruang perawatan pasien corona.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Relawan merapikan tempat tidur untuk ruang perawatan pasien corona.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memutuskan membuka peta sebaran kasus virus corona (Covid-19) di Kota Pahlawan. Peta tersebut menunjukkan sebaran pasien positif corona, orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) hingga tingkat kelurahan. Data penyebaran bisa diakses masyarakat melalui laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id, yang dibuat Diskominfo Surabaya

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai, langkah Risma untuk membuka peta sebaran kasus Covid-19 tersebut sangat tepat. Dengan dibukanya peta sebaran, sambung dia, bisa memberi panduan dan kepastian terkait sebaran virus tersebut. Sehingga masyarakat bisa lebih berhati-hati guna menghindari tersebarnya virus corona.

“Data penyebaran itu sekaligus memberi panduan dan kepastian, kelurahan mana yang masih bebas, kelurahan mana yang ada warga ODP dan PDP, serta kelurahan yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata politikus PDIP itu di Surabaya, Selasa (24/3).

Hingga Selasa (24/3) pagi, tepatnya pukul 08.00 WIB, Pemerintah Kota Surabaya mencatat 23 pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka berasal dari 19 kelurahan. Adapun, warga Surabaya yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebayang 134 orang, tersebar di 65 kelurahan. Sedangkan yang berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) jumlahnya 7 orang, dan tersebar di 7 kelurahan.

“Sudah sangat tepat membuka peta penyebaran Covid-19. Apalagi data itu real time, diupdate sesuai perkembangan situasi. Masyarakat kini bisa mengakses dan menjadi lebih waspada terhadap lingkungan masing-masing,” ujar Adi.

Lewat laman itu, Pemerintah Kota Surabaya juga telah memaparkan kepada publik langkah-langkah pencegahan dan penanganan Covid-19. Masyarakat, kata Adi, bisa turut aktif menjaga keluarga, sanak saudara dan lingkungan masing-masing. Cara yang bisa dilakukan di antaranya menjaga pola hidup sehat, serta batasi kegiatan di luar rumah

“Taati seluruh seruan pemerintah dan aparat keamanan. Untuk sementara waktu, masyarakat jangan melakukan kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang,” kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement