Senin 12 Feb 2024 16:45 WIB

Uni Eropa Kirim Rp 6,73 Triliun ke Turki untuk Pemulihan Pascagempa

Bantuan keuangan tersebut ditujukan untuk memulihkan infrastruktur penting.

Foto udara menunjukkan puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa bumi Februari 2023 di kota Antakya, Turki Selatan, Selasa (6/2/2024). Jutaan orang di seluruh Turki berkabung atas kematian 53 ribu orang dalam gempa bumi yang terjadi tahun lalu. Pemerintah Turki menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati satu tahun tragedi kelam gempa Turki.
Foto: AP Photo/Metin Yoksu
Foto udara menunjukkan puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa bumi Februari 2023 di kota Antakya, Turki Selatan, Selasa (6/2/2024). Jutaan orang di seluruh Turki berkabung atas kematian 53 ribu orang dalam gempa bumi yang terjadi tahun lalu. Pemerintah Turki menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati satu tahun tragedi kelam gempa Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Uni Eropa akan mengirim paket bantuan sebesar 400 juta euro atau sekitar Rp6,73 triliun, dari satu miliar euro atau sekitar Rp 16,8 triliun yang telah disepakati kepada Turki, untuk memfasilitasi pemulihan provinsi yang terkena gempa mematikan tahun lalu. Informasi tersebut dilaporkan oleh surat kabar Turkiye, mengutip sumber diplomatik pada Senin (12/2/2024).

Sebelumnya, Dana Solidaritas Eropa (EUSF) menyetujui mengalokasikan satu miliar euro kepada Turki untuk mendukung negaranya pascagempa bumi dahsyat yang melanda 11 provinsi di Turki dan Suriah utara pada 6 Februari 2023. Angka bantuan tersebut akan menjadi jumlah bantuan tertinggi yang pernah ada diberikan kepada negara kandidat di bawah EUSF.

Baca Juga

Kementerian Keuangan Turki diperkirakan akan menerima dana tersebut pada Februari 2024, kata sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar Turkiye, dan menambahkan bahwa tanggal tersebut mungkin akan diubah oleh Komisi Eropa. "Metode penggantian biaya, yang dilakukan segera setelah gempa bumi, akan menjadi prioritas kami. Jika dianggap perlu, proses lain mungkin juga akan dibiayai," kata sumber tersebut kepada surat kabar tersebut."

"Bantuan keuangan tersebut ditujukan untuk memulihkan infrastruktur penting dalam bidang kesehatan, pendidikan, air, perumahan sementara, melindungi warisan budaya serta membangun kembali beberapa objek bersejarah", ujar sumber tersebut menambahkan.

 

 

 

sumber : Antara, Sputnik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement