Rabu 24 Jan 2024 23:35 WIB

Kementerian Islam Arab Saudi Deteksi 3.000 Pelanggaran Layanan Masjid dalam 5 tahun

Arab Saudi berkomitmen berikan layanan terbaik untuk jamaah.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi jamaah umroh. Arab Saudi berkomitmen berikan layanan terbaik untuk jamaah
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi jamaah umroh. Arab Saudi berkomitmen berikan layanan terbaik untuk jamaah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi telah memantau lebih dari 3.000 pelanggaran dan pelanggaran yang berkaitan dengan layanan masjid di berbagai wilayah Kerajaan, selama lima tahun terakhir. Pelanggaran-pelanggaran ini, termasuk pelanggaran yang berkaitan dengan listrik dan air. 

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (24/1/2024), Kementerian telah selesai menangani lebih dari 2.500 pelanggaran itu. Namun kemenerian memastikan akan terus bekerja untuk mencegah adanya pelanggaran kembali.

Baca Juga

Kementerian menyatakan, bahwa mereka bekerja melalui putaran inspeksi untuk memastikan bahwa tidak ada pelanggaran atau eksploitasi meteran listrik dan air, atau eksploitasi fasilitas masjid dan properti untuk apa pun selain dari apa yang dialokasikan.

Ini berada dalam kerangka kepeduliannya terhadap uang publik dan menjaga kesucian rumah-rumah Tuhan.

Kementerian meminta warga dan ekspatriat untuk bekerja sama dengannya dalam melaporkan pengamatan, atau pelanggaran apa pun terhadap layanan atau properti masjid dengan berkomunikasi melalui Pusat Penerimaan Laporan (1933) atau dengan mengunjungi cabang-cabangnya di wilayah tersebut untuk menyerahkan laporan. Ini menekankan pentingnya peran warga dan penduduk dalam mencapai misi kementerian merawat masjid dan melestarikan properti mereka.

Sementara itu, pada kesempatan sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr Tawfiq Al Rabiah menegaskan kembali komitmen kementeriannya untuk mendukung solusi teknologi dan sistem administrasi profesional, yang memberikan layanan terbaik bagi para peziarah haji dan umroh. Pernyataan itu disampaikannya pada Konferensi dan Pameran Haji dan Umrah di Jeddah.

Pada kesempatan itu, Al Rabiah menyoroti upaya kementerian untuk meningkatkan jumlah inisiatif yang tersedia bagi pengusaha. Inisiatif ini bertujuan untuk memfasilitasi penyediaan layanan bimbingan dengan memastikan kehadiran sahabat yang mahir dalam berbagai bahasa untuk membantu para peziarah.

“Selama 2023, Kerajaan menampung 13.550.000 peziarah Umrah yang datang dari luar Kerajaan untuk pertama kalinya dalam sejarah, meningkat lima juta dan tingkat melebihi 58 persen selama tahun 2019. Ini dianggap sebagai pertumbuhan tinggi yang membuat kami berusaha untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para tamu Tuhan,” kata Al-Rabiah, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (10/1/2023).

Baca juga: 5 Pilihan Doa Ini Bisa Jadi Munajat kepada Allah SWT Perlancar Rezeki

Al-Rabiah menekankan bahwa salah satu program Visi yang penting adalah program 'Doyof Al Rahman', yang merupakan salah satu pilar dasar dari tujuan program Visi dengan memperkaya pengalaman, termasuk peran pengusaha dalam memberikan layanan yang terhormat dan luar biasa kepada tamu Allah.

Kementerian Haji dan Umrah berusaha untuk memberikan layanan terbaik, seperti melalui aplikasi Nusuk. Melalui aplikasi resmi milik kerajaan ini, diharapkan mampu mendukung dan melayani para peziarah, salah satunya dengan mendaftar melalui aplikasi tersebut, peziarah dapatbmendaftar untuk memasuki Raudloh.

Sumber: saudigazette

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement