Ahad 21 Jan 2024 18:45 WIB

Maruarar Sirait Doakan Prabowo Jadi Presiden Dua Periode

Menurut Ara, Pak Jokowi dan Pak Prabowo menghormati sejarah dan juga membuat sejarah.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto bersama eks politikus PDIP, Maruarar Sirait di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (21/1/2024).
Foto: Dok TKN
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto bersama eks politikus PDIP, Maruarar Sirait di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (21/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks politikus PDIP, Maruarar Sirait, mendoakan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024 dan pemilihan selanjutnya agar bisa menjadi presiden selama 10 tahun atau dua periode.

"Kita doakan Pak Prabowo menjadi presiden Indonesia 10 tahun. Kita doakan sehat. Tolong bantu program-program pemerintah yang bisa mensejahterakan rakyat di tanah Majalengka ini," kata Ara di hadapan Prabowo dan ribuan loyalisnya dalam deklarasi dukungan 'Sahabat Bang Ara' untuk kemenangan Prabowo-Gibran di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Ahad (21/1/2024).

Baca Juga

Dalam kesempatan itu, Ara mengungkapkan alasannya mendukung Prabowo-Gibran. Menurut dia, Prabowo menjadi lambang kerukunan di Indonesia. Pasalnya, kata dia, Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) adalah rival pada Pilpres 2014 dan 2019, yang akhirnya bersatu di pemerintahan.

Presiden Jokowi, kata dia, dengan rendah hati meminta Prabowo membantunya dengan mengemban jabatan menteri pertahanan. Ara bersyukur, Prabowo menerima ajakan Jokowi, meski dicibir pendukungnya.

"Pak Prabowo yang bertarung keras dua kali, walaupun pendukung Pak Prabowo ada yang tidak suka, menganggap Pak Prabowo menjadi pengkhianat karena bergabung dengan lawannya, tetapi demi bangsa dan negara, demi kerukunan, Pak Prabowo dan Pak Jokowi rela untuk bersatu untuk Indonesia," ujar Ara.

Menurut Ara, persatuan kedua tokoh itu menjadi contoh bagi rakyat Indonesia bahwa kepentingan dan perdamaian bangsa jauh lebih penting dari pada rivalitas. Tanpa persatuan keduanya mungkin Indonesia tidak mendapatkan contoh soal kerukunan.

"Pak Jokowi dan Pak Prabowo menghormati sejarah dan juga membuat sejarah. Bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia. Ini adalah nilai kelas dunia. Nilai juara. Dua orang yang bertarung keras bisa bersatu untuk Indonesia," kata Ara.

Dia juga mengaku belajar dari Prabowo soal sikap apa adanya. Dia bahkan menyebut ketua umum DPP Partai Gerindra itu sebagai sosok yang tulus. "Saya salut dengan ketulusan Bapak dan selama Bapak empat tahun selalu setia mendukung Pak Jokowi," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Prabowo berterima kasih kepada Ara karena telah mendukung dan mengundangnya dalam acara deklarasi Sahabat Bang Ara. Prabowo lantas mengajak Ara masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

"Saya juga akan minta kesediaan Bung Ara untuk masuk Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran," kata Prabowo dalam pidatonya di depan Ara dan ratusan anggota Sahabat Bang Ara.

Prabowo menyebut, Ara hingga saat ini belum menyatakan bersedia masuk jajaran TKN. Kendati begitu, mantan danjen Kopassus TNI AD itu menegaskan bahwa Ara harus menerima ajakannya itu.

"Dia belum menyatakan bersedia tapi saya sudah daulat dia. Harus terima! Jangan keras-keras jabat tangannya. Ini orang Batak keras banget (jabat tangan)," kata Prabowo berkelakar.

Ara diketahui hengkang dari PDIP pada Senin (15/1/2024). Dia keluar dengan alasan ingin mengikuti arah politik Presiden Jokowi. Pada Jumat (19/1/2024), Ara secara terbuka menyatakan resmi mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Meski telah resmi mendukung, Ara mengaku tak akan bergabung ke dalam TKN Prabowo-Gibran. Dia ingin mendukung dan berupaya memenangkan Prabowo-Gibran dari luar struktur tim pemenangan. "Saya ikut Pak Prabowo aja, saya mengikuti Pak Prabowo," ujarnya usai mendampingi Prabowo mengunjungi Kantor Pusat PGI di Jakarta Pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement