Ahad 21 Jan 2024 14:26 WIB

Megawati Kampanyekan Ganjar di Bandung: Jangan Takut Diintimidasi

Megawati mengajak kader untuk menangkan Ganjar-Mahfud

Rep: Nawir Arsyad Akbar / Red: Nashih Nashrullah
Megawati Soekarnoputri. Megawati mengajak kader untuk menangkan Ganjar-Mahfud
Foto: Republika/Prayogi
Megawati Soekarnoputri. Megawati mengajak kader untuk menangkan Ganjar-Mahfud

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengawali kampanye akbar pertamanya di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat. Turut hadir Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.

Dalam orasinya, dia menyinggung intimidasi yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI, polisi, hingga kepala desa jelang pencoblosan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Padahal, kontestasi harus dilaksanakan dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Baca Juga

"Saya ingin mengatakan kebenaran kepada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya di manapun mereka berada! Tidak seperti begini, menurunkan secara diam-diam aparat, betul apa tidak? menurunkan yang namanya polisi," ujar Megawati dalam orasinya, Ahad (21/1/2024).

Para aparat negara seperti TNI, polisi, dan kepala desa seharusnya menjadi abdi dari masyarakat. Bukan malah melakukan intimidasi kepada warganya yang berbeda pilihan politik untuk pemilihan umum (Pemilu)m 2024.

"Berani atau tidak kalian? kalau ada yang diintimidasi lapor, lapor, lapor, dan lapor kepada pemimpin kamu," tegas Megawati.

Dia pun meminta masyarakat Jawa Barat untuk tidak takut terhadap intimidasi jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024. Apalagi Jawa Barat adalah tempat pertama kali Soekarno melakukan perjuangannya untuk rakyat.

"Jadi kenapa kalian takut, ini negara kata Bung Karno loh. InsyaAllah dengan adanya kemerdekaan ini maka Indonesia Raya menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat, lah masa sekarang baru jadi polisi, baru jadi tentara, baru jadi aparat, sudah mulai mengintimidasi rakyatnya," ujar Megawati.

Sebelumnya, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menyampaikan temuan dugaan kecurangan pemilihan umum (Pemilu) 2024 di tiga daerah. Pertama adalah di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Kedua, soal adanya anggota Forkopimda di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara yang melakukan pembicaraan soal pengarahan pemenangan. Mereka diduga untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya

Terakhir, temuan terkait Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Medan yang sekaligus menjabat sebagai Sekjen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ia diduga mengarahkan para guru dan kepala sekolah untuk memilih Prabowo-Gibran.

"Jadi saya ingin minta ya melalui forum ini melalui press briefing ini kepada semua pihak saksi-saksi yang mendengar mengetahui hal ini untuk tidak takut. Taruhannya itu adalah nasib bangsa ini," ujar Todung di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

"Taruhannya adalah nasib kita semua masa depan kita. Kita tidak ingin pemilu kita pilpres kita cacat kita tidak ingin pemilu kita itu dianggap sebagai pemilu KW-KW pemilu kacangan." sambungnya. 

photo
Daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024 - (Republika.co.id)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement