Selasa 09 Jan 2024 21:19 WIB

Tiga Kecamatan di Cianjur Berstatus Darurat Bencana Banjir dan Longsor

BPBD Cianjur menyiagakan ratusan Retana di wilayah darurat bencana.

Pengendara motor nekat melewati material lumpur akibat banjir bandang (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Pengendara motor nekat melewati material lumpur akibat banjir bandang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status darurat bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan dan status siaga di seluruh wilayah Cianjur sampai dengan April karena curah hujan yang diperkirakan masih tinggi disertai cuaca ekstrem. Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Selasa (9/1/2024), mengatakan, setelah banjir dan longsor melanda tiga kecamatan, Ciranjang, Bojongpicung dan Haurwangi, Kamis (4/1/2024), pihaknya langsung menetapkan status darurat bencana yang berlaku hingga Kamis (11/1/2024).

"Status darurat bencana ditetapkan berdasarkan informasi BMKG terkait cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur hingga April, disertai banjir susulan sempat terjadi di ketiga kecamatan tersebut," katanya.

Baca Juga

Bahkan pihaknya menyiagakan seratusan Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tiga kecamatan yang berstatus darurat bencana banjir dan longsor, sebagai upaya penanganan cepat ketika bencana kembali melanda kawasan tersebut. Pihaknya juga meminta warga untuk jeli membaca tanda alam akan terjadinya bencana, sehingga dapat segera mengungsi ketika melihat debit air sungai mulai mengenangi perkampungan guna antisipasi jatuhnya korban jiwa.

"Untuk seluruh kecamatan di Cianjur masih berlaku siaga bencana hingga April, karena sebagian besar wilayah di Cianjur rawan terjadi bencana alam terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan sudah menginstruksikan seluruh aparat desa dan kecamatan untuk melakukan pendataan dan pelaporan, serta pemetaan ketika terjadi bencana alam termasuk menyediakan lokasi pengungsian bagi warga ketika dibutuhkan.

Herman meminta warga segera melapor ke aparat dan petugas dari BPBD Cianjur, ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana atau kerusakan yang disebabkan bencana alam seperti kerusakan jembatan, jalan dan fasilitas umum lainnya.

"Kami sudah meminta camat dan kepala desa untuk melakukan pengecekan, terutama daerah yang rawan bencana banjir dan longsor, ketika melihat kerusakan dapat melakukan perbaikan segera, agar tidak sampai ambruk atau rusak parah baru dilaporkan dan diperbaiki," katanya.

Pihaknya menekankan aparat desa dan kecamatan melakukan pencegahan dengan cara memantau dan mengecek kondisi tebing dan seluruh infrastruktur serta debit air sungai setiap harinya terutama saat hujan turun deras, sehingga mitigasi bencana berjalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement