Jumat 29 Dec 2023 05:45 WIB

Sindir Firli Bahuri, Karyoto Sebut Orang KPK Dianggap Manusia Setengah Dewa

Adanya putusan etik Dewas KPK, masyarakat dapat menilai siapa yang berbohong.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Ketua KPK Non Aktif Firli Bahuri
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua KPK Non Aktif Firli Bahuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan, dirinya sangat menghargai kode etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kendati demikian, ekspektasi masyarakat terhadap lembaga antirasuah sangat tinggi terkait dengan pemberantasan korupsi di Indonesia. Bahkan, orang-orang yang bekerja di KPK dianggap manusia setengah dewa.

“Saya sangat-sangat menghargai di KPK, kenapa? Di KPK itu kode etiknya sangat berat. Orang yang sudah masuk KPK itu dianggap manusia setengah dewa dianggap suci," ujar Karyoto dalam rilis akhir tahun Polda Metro Jaya 2023, Kamis (28/12).

Dalam kesempata itu, Karyoto juga menanggapi soal putusan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan pelanggaran kode etik oleh ketua KPK nonaktif Firli Bahuri. Hasil dari sidang kode etik KPK tersebut menyatakan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri telah melakukan pelanggaran kode etik berat.

Lanjut Karyoto, dengan adanya putusan etik Dewas KPK tersebut, masyarakat dapat menilai siapa yang berbohong. Karyoto juga membantah terkait dengan adanya tuduhan bahwa dirinya juga melakukan pertemuan dengan mantan menteri pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan tuduhan membocorkan informasi rahasia.

"Sekarang baru terbuka kan, rekan-rekan. Bagaimana kemarin Dewas live itu membacakan putusan itu, masyarakat Indonesia sudah bisa menilai masalah itu ya. Siapa yang berbohong, siapa yang mengingkari," tutur Karyoto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement