Selasa 26 Dec 2023 18:02 WIB

Polisi: Tidak Ada Muatan Politik pada Kasus Penembakan Sampang

Saat itu, Muarah tengah duduk bersama tiga orang temannya di depan sebuah warung.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Penembakan (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menyatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan unsur politik dalam kasus penembakan Muarah (50). Muarah merupakan tokoh masyarakat Sampang sekaligus relawan Prabowo-Gibran yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, pada Jumat 22 Desember 2023.

"Yang perlu kami sampaikan bahwa sampai saat ini informasi yang kami terima dari penyidik bahwa tidak ada muatan politik. Belum ditemukan adanya muatan politik terkait kasus ini," kata Dirmanto di Surabaya, Selasa (26/12/2023).

 

Dirmanto menyatakan, hingga saat ini kasus penembakan Muarah masih ditangani Polres Sampang. Adapun Polda Jatim sifatnya hanya membantu proses penyidikan yang dilakukan Polres Sampang dengan menerjunkan dua tim.

 

"Tim Jatanras sudah diturunkan. Kemudian juga Tim Labfor sudah kita turunkan untuk membantu pengungkapan kasus ini," ujarnya.

 

Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Sujianto menjelaskan, kasus penembakan terhadap Muarah (50) terjadi pada 22 Desember 2023 sekira pukul 10.00 WIB di Dusun Mandeman Daya, Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Saat itu, Muarah tengah duduk bersama tiga orang temannya di depan sebuah warung.

 

Tiba-tiba ada orang berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah selatan menuju ke utara. Pelaku saat itu mengenakan jaket hitam, masker, dan menggunakan helm. Pelaku tiba-tiba berhenti di depan warung dan melepaskan tembakan ke arah Muarah sebanyak dua kali dan mengenai pinggang korban.

 

"Setelah itu pelaku melarikan diri ke arah utara kemudian berbelok ke timur," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement