Selasa 26 Dec 2023 15:12 WIB

Maklumi Genosida di Gaza, Eks Vice President Johnson & Johnson Tuai Kecaman

Unggahan Sam Maldonado di LinkedIn sudah dihapus.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Tangkapan layar unggahan akun LinkedIn milik Sam Maldonado, eks vice president Johnson & Johnson, tentang genosida di Palestina.
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar unggahan akun LinkedIn milik Sam Maldonado, eks vice president Johnson & Johnson, tentang genosida di Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komentar mengejutkan mantan petinggi jenama Johnson & Johnson, Sam Maldonado, menjadi viral dan menuai kecaman warganet. Pasalnya, Maldonado mengatakan bahwa pembunuhan terhadap semua orang di Gaza, Palestina, merupakan sesuatu yang dibenarkan.

Ucapan itu dilontarkan Maldonado di situs web jaringan sosial LinkedIn, sebagai komentar terhadap unggahan lain yang dibuat oleh Alan Tennenberg. Diketahui dari profil LinkedIn, Tennenberg adalah mantan chief medical officer global public health di Johnson & Johnson.

Baca Juga

Tennenberg membagikan tiga foto yang menampilkan orang-orang di sebuah lorong dan di lapangan parkir. Lantas, dia mengatakan bahwa foto-foto itu diambil dari Rumah Sakit al-Shifa pada 7 Oktober 2023 dan merupakan bukti bahwa rumah sakit tersebut diubah menjadi penjara bawah tanah.

Akurasi dan kejelasan gambar-gambar itu sebenarnya masih dipertanyakan, begitu juga sumber ataupun kaitan dengan tudingan Tennenberg soal rumah sakit sebagai sarang teroris dan keterlibatan para tenaga medis. Namun, Maldonado segera saja mengomentari unggahan itu.

"Jadi, apakah ini berarti semua warga Palestina adalah teroris dan harus dibunuh? Jika memang itu masalahnya, sekarang saya mengerti mengapa semua pengeboman itu harus terjadi," kata Maldonado mengomentari unggahan itu sekitar sebulan yang lalu.

Hal yang dituding keterlaluan oleh warganet adalah karena Maldonado mengutip Alkitab secara tidak tepat di komentarnya. Dia mengatakan ini bukan pertama kalinya Israel menghadapi "musuh", kemudian dia mengutip 1 Samuel 15:3.

Menurut Maldonado, dalam ayat itu Tuhan memerintahkan Israel menghancurkan seluruh bangsa Amalek, baik itu lelaki, perempuan, anak-anak, bayi, sapi, domba, kambing, unta, dan keledai. Maldonado berpendapat petinggi Israel Benjamin Netanyahu mendapat perintah serupa dari Tuhan terkait Palestina.  

"Orang-orang mungkin menyebut ini pembersihan etnis atau genosida, tetapi umat pilihan Tuhan tahu bahwa ini adalah ketaatan kepada Tuhan. Tuhan harus ditaati dalam kondisi apa pun," ungkap Maldonado.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement