Kamis 14 Dec 2023 14:16 WIB

Erick Apresiasi Langkah Tegas Presiden Jokowi dan Kapolri Sikat Habis Mafia Bola

Janji Presiden Jokowi untuk menata sepak bola.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir memperlihatkan map penandatanganan nota kesepahaman antara Polri dan PSSI di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, (13/12/2023). Polri bekerja sama dengan Satgas Anti Mafia Bola telah menangkap sebanyak 8 tersangka terkait pengaturan skor di Liga 2 dan 1 orang berinisial VW (60) yang berperan pemberi suap saat ini berstatus DPO, sebelumnya PSSI dan Kapolri telah menandatangani nota kesepahaman untuk pengamanan kompetisi sepak bola tanah air.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir memperlihatkan map penandatanganan nota kesepahaman antara Polri dan PSSI di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, (13/12/2023). Polri bekerja sama dengan Satgas Anti Mafia Bola telah menangkap sebanyak 8 tersangka terkait pengaturan skor di Liga 2 dan 1 orang berinisial VW (60) yang berperan pemberi suap saat ini berstatus DPO, sebelumnya PSSI dan Kapolri telah menandatangani nota kesepahaman untuk pengamanan kompetisi sepak bola tanah air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah hukum tegas pemerintah pada mafia sepak bola mendapat apresiasi. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai dijeratnya sejumlah pelaku utama mafia sepak bola  membuktikan komitmen kuat Presiden Jokowi dan Kapolri untuk menata sepak bola Indonesia yang semakin baik. 

"Apresiasi tinggi kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membuktikan bahwa pemerintah tak pandang bulu pada mafia sepak bola. Jika dahulu ada yang menanggap mafia sepak bola sebagai sosok yang sulit disentuh, hari ini dibuktikan oleh apartur hukum bahwa semua pelaku telah dan akan disikat habis," ujar Erick dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023). 

Erick mengatakan janji Presiden Jokowi untuk menata sepak bola nasional yang semakin baik terbukti nyata di berbagai sisi.  Penangkapan dan penetapan tersangka pada pelaku mafia bola adalah salah satu bukti nyata bahwa sepak bola Indonesia sedang menuju pada arah yang semakin baik. "Dari sisi transparansi,  kita bisa melihat bagaimana aparatur hukum tidak pandang bulu. Saat ada bukti, maka siapapun yang terjerat akan dihukum secara tegas," ujar Erick. 

Transparansi ini juga menjadi salah satu bukti Indonesia yang serius menjalankan amanat FIFA dalam hal transformasi sepak bola. Oleh karena itu, FIFA pun serius menyambut langkah tranformasi sepak bola Indonesia dengan membuat kantor tetap di Indonesia. "Komitmen kuat Presiden Jokowi, Kapolri, dan stakeholder lain telah memberi keyakinan pada ekosistem sepak bola dunia. Tak heran FIFA kita membangun kantor tetap di Indonesia. Ini masih ditambah fakta yang menggembirakan bahwa negeri ini terus dipercaya menyelenggarakan agenda besar sepak bola, seperti Piala Dunia U-17," ujar Erick. 

Kepercayaan dunia, kata Erick, bukanlah proses instan. Hal itu tercipta berkat langkah serius pemerintah untuk terlibat nyata dalam menata sepak bola. "Termasuk langkah nyata Pemerintah lewat Polri maupun lembaga satgas mafia sepak bola yang menjadi watch dog yang jadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan sepak bola Indonesia yang lebih transparan, profesional, dan maju," ujar Erick.

Sebelumnya, Polri dan Satgas Mafia Sepak Bola telah membongkar sejumlah kasus yang terkait mafia sepak bola. Yang teranyar Kapolri mengumumkan telah menetapkan tersangka pelaku atur skor Liga 2 yang melibatkan klub, wasit, hingga sosok dalam sepak bola nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement