Sabtu 09 Dec 2023 19:15 WIB

Nenek Palestina yang Viral karena Sebut Lebih Tua dari Israel, Syahid oleh Penembak Jitu

Tentara Israel menembaki Nassar di depan pintu rumahnya.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Smoke rises following an Isareli airstrike om Gaza
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Smoke rises following an Isareli airstrike om Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang perempuan Palestina, Hadiya Nassar (79 tahun), telah syahid, meninggal oleh penembak jitu Israel. Ia sempat viral karena ia mengatakan bahwa dirinya lebih tua dari Israel dalam sebuah video yang beredar di dunia maya.

Kabar ini dibenarkan oleh seorang fotografer Palestina, Saleh Aljafarawi, yang mengumumkan kematian Hadiya Nassar pada Kamis (7/12/2023).

Baca Juga

"Engkau telah menjadi martir, kekasihku. Semoga Allah mengampunimu dan menjadikan tempat peristirahatanmu surga," tulis Aljafarawi di platform media sosial X, dilansir Palestine Chronicle, Sabtu (9/12/2023).

Fotografer Aljafarawi mengatakan bahwa ia mengetahui dari sepupunya bahwa anggota tentara Israel menembaki (Nassar) di depan pintu rumahnya.

Hadiya Nassar menjadi sosok yang populer setelah muncul dalam sebuah video yang diposting oleh Aljafarawi. Ia mengunjunginya di rumah sakit saat sedang dalam masa pemulihan setelah terluka dalam serangan udara Israel.

Dalam video tersebut, fotografer Palestina memegang kartu identitas wanita itu dan mengatakan kepadanya, "Anda lebih tua dari Israel".

"Tentu saja, tentu saja," jawab Nassar, seraya menambahkan, "Saya berpegang teguh pada tanah (Palestina)."

Nenek yang bernama Hadiya Nassar ini lahir pada 1944 dan hidup selama peristiwa pengusiran pertama Nakba pada tahun 1948. Pada bulan Oktober, videonya menjadi viral dan dia terluka di tangan dan kepalanya akibat pemboman, namun dia tetap tersenyum. 

Sayangnya pada Kamis seorang penembak jitu membuatnya syahid bersama para syuhada Palestina lainnya. Sejak 7 Oktober, 17.177 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 46.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement