Kamis 07 Dec 2023 15:45 WIB

MER-C: Pemboikotan Belum Efektif, Pemerintah Mesti Langsung Boikot Perdagangan Israel

Pemerintah harus menghentikan hubungan perdagangan dengan Israel.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Tim MER-C
Foto: Republika/ Fuji E Permana
Tim MER-C

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr Sarbini Abdul Murad menilai pemboikotan terhadap produk-produk yang berkaitan dengan Israel belum efektif untuk memberikan dampak bagi negara Yahudi tersebut. Menurut dia, pengaruh yang jauh lebih besar ada di tangan pemerintah Indonesia. 

"Kurang efektif dan sedikit dampak buat Israel, yang berdampak sebenarnya kalau pemerintah memboikot perdagangan langsung atau tidak langsung dengan Israel," kata dr Sarbini pada Kamis (7/12/2023).

Baca Juga

Sejauh ini beberapa perusahaan terdampak dengan adanya aksi pemboikotan produk. Manajemen PT Fast Food Tbk (FAST) mengakui imbauan boikot berpengaruh terhadap penjualan jaringan restoran miliknya, KFC. KFC menjadi salah satu merek yang masuk daftar boikot setelah memberikan dukungan kepada tentara Israel. 

Menurut dr. Sarbini, pemerintah Indonesia harus bersikap lebih tegas terkait keberpihakannya. Pemboikotan perdagangan akan memberikan pengaruh jauh lebih besar.

"Tapi sekarang ketika masyarakat boikot produk yang berkaitan dengan Israel, sisi lain perdangan Indonesia israel meningkat. Pemerintah mesti tegas dengan perusahaan yang main mata dalam perdagangan dengan Israel," kata dr. Sarbini. 

"Biar Indonesia tak ambigu, satu sisi mendukung kemerdekaan Palestina tapi sisi lain perdagagan dengan Israel jalan terus," lanjut dia.

Pada akhir bulan lalu, Emiten peritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menjadi salah satu yang terdampak. MAPI merupakan distributor terkemuka untuk merek-merek sepatu di antaranya Nike dan Adidas yang juga termasuk dalam daftar boikot.

Dalam satu bulan terakhir, saham MAPI mengalami koreksi 2,19 persen. Pada awal pekan lalu harga saham MAPI sempat melemah 0,60, namun berhasil ditutup menguat sebesar 2,29 persen di level 1.785 per saham.

Selain itu, restoran Pizza Hut yang dikelola oleh PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) juga terkena imbauan boikot. Seiring dengan hal itu, saham PZZA pun merosot 2,38 persen dalam sebulan terakhir. Akhir pekan lalu, saham PZZA berada di level 410.

Kendati menurut dia belum memberikan dampak meluas, dr. Sarbini mengimbau agar boikot produk berkaitan Israel oleh masyarakat Indonesia tetap berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement