Selasa 05 Dec 2023 20:07 WIB

Peringkat PISA 2022 Indonesia Naik 5-6 Posisi

Peningkatan posisi Indonesia pada PISA 2022 mengindikasikan resiliensi yang baik.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Fernan Rahadi
Mendikbudristek Nadiem Makarim
Foto: Dok Kemendikbudristek RI
Mendikbudristek Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis hasil studi PISA 2022. Hasil PISA 2022 menunjukkan, peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik lima sampai enam posisi dibanding PISA 2018. Peningkatan itu diklaim capaian paling tinggi secara peringkat sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. 

"Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik lima posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik lima posisi, sedangkan untuk literasi sains naik enam posisi," jelas Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/12/2023). 

Nadiem menyampaikan, peningkatan peringkat tersebut menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran akibat pandemi. Menurut dia, peningkatan posisi Indonesia pada PISA 2022 mengindikasikan resiliensi yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Skor literasi membaca internasional di PISA 2022 rata-rata turun 18 poin, sedangkan skor Indonesia mengalami penurunan sebesar 12 poin, yang merupakan penurunan dengan kategori rendah dibandingkan negara-negara lain," jelas dia.

Direktur untuk Pendidikan dan Keterampilan, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Andreas Schleicher menyampaikan pandangannya terhadap sistem pendidikan Indonesia, terutama di saat pandemi Covid-19. Dia menyampaikan, beberapa tahun terakhir merupakan masa yang sangat sulit. Tapi, peserta didik Indonesia secara umum berhasil mempertahankan kualitas hasil pembelajaran dalam nilai PISA mereka.

"Kami sampaikan selamat kepada Indonesia yang telah berhasil menjaga kualitas hasil pembelajaran. Hasil PISA ini juga menunjukkan bahwa para guru di Indonesia memberi dukungan yang baik para murid selama pandemi," kata Andreas. 

Indonesia mengikuti PISA sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000. Keikutsertaan dalam PISA memungkinkan Indonesia memantau kualitas pendidikannya dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan negara lain.

PISA diselenggarakan setiap tiga tahun oleh OECD untuk mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun. Pada 2022, PISA diikuti oleh 81 negara, yang terdiri dari 37 negara OECD dan 44 negara mitra. Selain menggunakan PISA, sejak 2021 Indonesia telah melaksanakan Asesmen Nasional (AN) untuk memetakan kualitas pendidikan di setiap sekolah dan daerah secara lebih komprehensif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement