Selasa 14 Nov 2023 16:24 WIB

Musim Hujan Tiba, BPBD Bantul Bakal Aktifkan 29 Pos Pantau Banjir

Hujan deras diperkirakan mulai melanda Bantul di sekitar akhir November.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Hujan (ilustrasi)
Foto: ist
Hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, DIY, tengah bersiap untuk mengantisipasi bencana alam akibat hujan deras. Sebanyak 29 pos pantau di kalurahan yang berpotensi banjir dan longsor akan diaktifkan kembali.

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol menjelaskan, berdasarkan rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh BPBD seluruh DI Yogyakarta dan Stasiun Meteorologi Yogyakarta, saat ini musim pancaroba atau peralihan musim dari musim kekeringan ke hujan telah tiba.

"Jadi BPBD diharapkan antisipasi adanya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir dan tanah longsor," ujar Antoni kepada Republika,  Selasa (14/11/2023).

Upaya mitigasi dilakukan dengan cara mengaktifkan kembali 29 pos pantau di 29 kalurahan yang berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data BPBD, sebanyak 29 kalurahan yang berpotensi banjir tersebar di kapanewon Bantul, Kretek, Pleret, Piyungan, Pundong, Jetis, Banguntapan, dan Imogiri.

"Untuk Pundong, Imogiri, dan Piyungan juga berpotensi terjadi bencana longsor," ungkap Antoni. Nantinya warga di 29 kalurahan tersebut dihimbau untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi akibat hujan.

Berdasarkan perkiraan Stasiun Meteorologi Yogyakarta, hujan deras akan mulai melanda Bantul di sekitar akhir November dan awal Desember. Sedangkan puncaknya akan terjadi pada Februari 2024.

"Mitigasi terutama di wilayah banjir dan longsor untuk membersihkan sungai, pohon yang kelihatan tua mungkin bisa ditebas dengan gotong royong atau bisa meminta bantuan ke Dinas Lingkungan Hidup atau BPBD," ujarnya.

Sementara itu, melihat beberapa wilayah Bantul sudah menghadapi hujan, status siaga kekeringan yang diperpanjang hingga 30 November akan berakhir di tanggal tersebut.

"BMKG menyatakan siaga kekeringan hanya sampai 30 November, lalu persiapan untuk menghadapi banjir dan longsor," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement