Jumat 10 Nov 2023 23:46 WIB

Blokir Pabrik Senjata Inggris BAE, Demonstran: Berhenti Pasok Senjata Israel

Perusahaan senjata BAE berbasis di Inggris bantu pasokan senjata Israel

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi tentara zionis Israel  Perusahaan senjata BAE berbasis di Inggris bantu pasokan senjata Israel
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Ilustrasi tentara zionis Israel Perusahaan senjata BAE berbasis di Inggris bantu pasokan senjata Israel

REPUBLIKA.CO.ID, ROCHESTER — Puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir pintu masuk ke pabrik BAE Systems di Inggris tenggara hari ini, Jumat (10/11/2023). Para pengunjuk rasa menyerukan, menahan pemasok militer terbesar Inggris dan menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel.

Sambil memegang tanda bertuliskan "Berhenti Persenjatai Israel" dengan mengibarkan bendera Palestina, sekitar 50 orang berdiri di depan satu pintu masuk di situs Rochester, Kent, tempat BAE menguji dan merakit peralatan elektronik yang digunakan pada pesawat militer dan dalam sistem pengawasan.

Baca Juga

Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di pintu masuk lainnya.

BAE mengatakan tidak secara langsung mengekspor peralatan apa pun ke Israel, tetapi kelompok itu adalah pemasok tingkat satu pada jet tempur F-35 buatan Amerika Serikat yang diterbangkan oleh Israel.

"Kami ngeri dengan situasi di Israel dan Gaza dan dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap warga sipil di wilayah tersebut dan kami berharap itu dapat diselesaikan sesegera mungkin," kata juru bicara BAE, menyinggung perang antara Israel dan kelompok Hamas.

“Kami menghormati hak semua orang untuk memprotes secara damai. Kami beroperasi di bawah peraturan yang paling ketat dan sepenuhnya mematuhi semua kontrol ekspor pertahanan yang berlaku, yang tunduk pada penilaian berkelanjutan,” kata juru bicara dilansir dari Malay Mail, Jumat (10/11/2023).

Protes di fasilitas Inggris mengikuti tindakan yang diambil oleh serikat pekerja di Belgia dan Spanyol, yang telah menolak untuk menangani pengiriman bahan militer selama perang di Gaza.

Israel telah mengepung dan menginvasi Gaza dengan bersumpah untuk menghancurkan kelompok Hamas, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang.

Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan

Awal pekan ini, serikat stevedores pelabuhan Barcelona menolak untuk memuat atau membongkar materi militer apa pun, sementara pada akhir Oktober, serikat pekerja transportasi Belgia meminta anggota mereka untuk tidak menangani peralatan militer yang dikirim ke Israel.

Ada demonstrasi reguler di kota-kota di seluruh Eropa dalam beberapa minggu terakhir untuk menunjukkan dukungan bagi rakyat Palestina di Gaza.

Pawai besar pro-Palestina yang direncanakan untuk besok di London telah menyebabkan kontroversi, karena bertepatan dengan peringatan akhir Perang Dunia Pertama, mendorong kekhawatiran bahwa kontra-punjuk rasa juga dapat turun ke ibu kota.

 

Sumber: malaymail 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement