Jumat 27 Oct 2023 13:31 WIB

Dirut BEI: Perusahaan BUMN di BEI Sumbang Rp 33 Triliun ke APBN

Perusahaan BUMN di BEI menyumbang 22 persen dari total kapitalisasi pasar.

Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat di BEI mampu berkontribusi sebesar Rp 33 triliun terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama 2022.

Dalam sambutannya pada acara Capital Summit & Market Expo, di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (27/10/2023), Iman Rachman mengungkapkan, perusahaan-perusahaan BUMN berkontribusi terhadap negara melalui pembagian dividen.

"Kontribusi nyata BUMN dan afiliasinya yang mencatatkan saham, salah satunya tecermin dari pembagian dividen yang diatribusikan menjadi penerimaan negara," ujar Iman.

Ia mengungkapkan, perusahaan BUMN di BEI menyumbang 22 persen dari total kapitalisasi pasar (market cap) selama 2022, meskipun jumlahnya hanya 4,1 persen dari seluruh perusahaan tercatat di BEI.

Selain itu, performa baik perusahaan BUMN di BEI juga tecermin dari sisi likuiditas perdagangan, yang mampu menyumbangkan 25 persen dari volume perdagangan di BEI selama 2022.

"Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan BUMN dan afiliasinya diminati oleh investor," ujar Iman.

Dia menjelaskan, pertumbuhan perusahaan BUMN dan entitas yang go public juga tecermin dari kapitalisasi pasar yang meningkat dibandingkan sebelum menggelar initial public offering (IPO).

Ia mencontohkan, beberapa perusahaan BUMN atau anak BUMN, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjngkat 2.445 persen, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkat 2.457 persen, serta PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meningkat 8.718 persen.

Dalam kesempatan ini, Iman mengatakan aksi IPO dapat mempercepat perkembangan perusahaan, mempercepat good corporate governance (GCG) meningkatkan corporate image, serta memudahkan dalam membina strategic partnertship. Selain itu, IPO dapat meningkatkan peran dan kontribusi perusahaan khususnya BUMN dan entitas anak bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement