Selasa 17 Oct 2023 15:22 WIB

Yogyakarta Gelar Deklarasi Pemilu Damai Menuju Pemilu 2024 

Kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada sosialisasi pemilu damai.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Deklarasi Pemilu Damai (ilustrasi)
Foto: Republika
Deklarasi Pemilu Damai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta akan menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Pemilu Damai pada 18 Oktober 2023. Kegiatan ini digelar berupa pawai, sosialisasi, hingga pendidikan pemilih di Monumen Serangan Umum 1 Maret dalam rangka menuju Pemilu 2024. 

Sekretaris Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Widiyastuti mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk edukasi politik kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilu damai, dan mendorong partisipasi aktif dalam pemilu.  

Baca Juga

"Pemilu dapat dimaknai juga sebagai arena konflik legal untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan. Dalam hal ini, konflik yang legal harus dimaknai dalam bingkai bernegara, sehingga konflik harus menghindarkan perpecahan dan disintegrasi," kata Widiyastuti di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (17/10/2023). 

Hal ini yang kemudian menurutnya menjadi tugas semua pihak untuk menjadikan pemilu sebagai hal yang menyenangkan dan menggembirakan. Baik bagi penyelenggara pemilu, pengawas, peserta, maupun masyarakat khususnya di Kota Yogyakarta. 

Widiyastuti menilai, deklarasi pemilu damai 2024 hadir sebagai pengingat bahwa arti penting pemilu sebagai pesta demokrasi yakni sebuah keharusan menjaga kondusifitas dalam pemilu. Selain itu juga memastikan pemilu yang damai dan bermartabat, mengingat adanya potensi ketegangan, perpecahan, dan kekerasan dalam dinamika politik. 

"Sosialisasi dan deklarasi pemilu damai merupakan bagian dari upaya kami mewujudkan pemilu yang damai dan menggembirakan dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat dari berbagai pihak. Mulai dari penyelenggara maupun pengawas pemilu, peserta pemilu, Pemkot Yogyakarta, kepolisian, TNI, maupun masyarakat dapat bersinergi dan menjaga kondusifitas wilayah Kota Yogyakarta saat pemilu," ucapnya. 

Widiyastuti menyebut, kegiatan sosialisasi dan deklarasi pemilu damai ini akan dihadiri dari unsur Pemkot Yogyakarta, TNI/Polri, KPU, Bawaslu, 18 partai politik, PPK/PPS, serta tenaga pendukung dalam proses tahapan pemilu di 14 kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. 

Dijelaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada sosialisasi pemilu damai. Namun mengajak seluruh peserta dan perwakilan 18 partai politik untuk mendeklarasikan dan tetap berkomitmen menjaga, serta mewujudkan situasi yang kondusif, damai dan menggembirakan dalam pesta demokrasi 2024. 

Ada tiga poin yang akan disampaikan dalam deklarasi bersama pada 18 Oktober 2023 besok di Monumen Serangan Umum 1 Maret. Pertama yakni siap turut serta berperan aktif dalam mewujudkan situasi yang kondusif, damai, dan menggembirakan dalam pesta demokrasi tahun 2024. 

Poin kedua yang diucapkan dalam deklarasi yaitu menolak segala bentuk pelanggaran dalam pesta demokrasi tahun 2024. Ketika yaitu menjadikan pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa dan masyarakat Kota Yogyakarta. 

Melalui sosialisasi dan demokrasi pemilu damai ini diharapkan dapat mewujudkan pemilu damai dan bermartabat, serta mampu menjadi sebuah sarana integrasi bangsa. "Serta menciptakan pesta demokrasi yang membahagiakan," jelas Widiyastuti. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement