Senin 09 Oct 2023 14:16 WIB

Zara Larsson Suarakan Dukungan untuk Palestina

Larsson menyuarakan perlawanan pada negara yang membunuh warga sipil.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Asap mengepul setelah pesawat tempur Israel menargetkan beberapa bangunan di wilayah Palestina.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Asap mengepul setelah pesawat tempur Israel menargetkan beberapa bangunan di wilayah Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana Palestina dan Israel kembali memanas di Jalur Gaza. Sudah banyak selebritas dunia yang menyuarakan agar Israel berhenti melakukan penyerangan brutal kepada rakyat Palestina, termasuk penyanyi Zara Larsson.

Lewat unggahan Instagram Story akun resminya, pelantun “Symphony” dalam lagu Clean Bandit itu mengungkapkan keheranannya. “Oh, jadi mereka berpihak pada Ukraina ketika Rusia menginvasi, tapi tidak dengan Palestina,” kata dia, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Tulisan itu diiringi dengan swafoto wajahnya dengan raut keheranan. Kemudian di laman Instagram Story lanjutannya, ia mengajak semua orang untuk benar-benar membuka mata dan adil pada setiap manusia yang ada di bumi.

Ia mengatakan, orang Yahudi juga manusia yang harus dibela ketika mereka menghadapi kekerasan dan ancaman anti-semit. Meskipun demikian, ketika negara yang didominasi Yahudi melakukan tindakan keji itu tidak boleh didukung.

“Tapi, kita juga harus menyerukan perlawanan pada negara yang menjunjung apartheid dan membunuh warga sipil, yang didanai oleh dollar Amerika. Yang satu tidak harus melawan yang lain. Apa yang terjadi saat ini di Palestina sungguh memalukan. Kejahatan. #FreePalestine,” ujar Zara Larsson.

Zara Larsson bukan selebritas pertama yang menyuarakan dukungan pada Palestina. Pemeran Hulk, Mark Ruffalo, pada Maret 2023 ini juga menyuarakan agar peperangan yang terjadi di antara Palestina dan Israel sudah harus dihentikan.

Produser dan aktor berusia 55 tahun itu menulis utas lewat akun X resminya bahwa pejabat Israel di pemerintahan sayap kanan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu harus ditolak visa masuknya ke Amerika Serikat.

“Mereka mengucapkan bagian yang sunyi dengan lantang. Sudah waktunya untuk memberikan sanksi kepada pemerintahan sayap kanan baru Netanyahu dan menolak visa mereka karena seruan mereka untuk melakukan genosida,” kata dia di X.

“Inilah sebabnya Amnesty International menyebutnya apartheid dan mengapa ini disebut apartheid,” kata Ruffalo lagi. Komentarnya ini berkaitan dengan pernyataan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang mengatakan ingin memusnahkan rakyat di kota Huwwara, Palestina, di utara Tepi Barat.

Selain itu, model asal Palestina yang memiliki pengikut Instagram hingga 59 juta, Bella Hadid, selalu menyuarakan dukungannya untuk Palestina. Bahkan semua tentang pemberitaan di Palestina, ia letakkan dalam highlight akun Instagram miliknya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement