Jumat 15 Sep 2023 16:57 WIB

Erick Tegaskan Pentingnya Peran Suporter dalam Transformasi Sepak Bola Indonesia

Erick mengatakan PSSI dan suporter dapat saling introspeksi dan membuat program.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan suporter menjadi salah satu bagian penting transformasi sepak bola Indonesia. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan suporter menjadi salah satu bagian penting transformasi sepak bola Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan suporter menjadi salah satu bagian penting transformasi sepak bola Indonesia. Sejak menjabat sebagai Ketum PSSI, Erick langsung bergerak cepat melakukan sejumlah program untuk mendorong transformasi suporter, salah satunya dengan adanya komite adhoc suporter. 

"Saya rasa sebelumnya tidak pernah ada yang namanya Komite adhoc suporter di PSSI. Ini penting karena kita tahu yang namanya suporter ini adalah darah dari sepak bola," ujar Erick saat menghadiri pra workshop suporter sepak bola nasional di Hotel Abadi Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (15/9/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan, transformasi suporter juga menjadi salah satu permintaan FIFA pascatragedi Kanjuruhan. Erick menyampaikan Komite Adhoc ini menjalin komunikasi yang intens dengan para suporter dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan dan masukan bagi kompetisi. 

"Hari ini pra workshop, nanti ada workshop. Pertemuan seperti ini yang kita harapkan menjadi sesuatu yang berkelanjutan," ucap Erick. 

Erick juga berkomitmen menjadikan pertandingan sepak bola yang aman dan nyaman untuk seluruh kalangan. Dengan komunikasi dan kolaborasi yang baik, Erick mengatakan suporter juga memiliki keinginan yang sama agar bisa mendukung tim kesayangan tanpa adanya kekhawatiran.

Erick mengatakan PSSI dan suporter dapat saling introspeksi dan membuat program yang bertujuan menciptakan pertandingan yang aman dan nyaman. 

"Saya berharap dengan perbaikan program, harapan kita bersama tentu suporter harus aman dan ada kesepakatan dengan pihak berwenang seperti penanganan yang kita harus sepakati, tidak boleh misalnya standardisasinya bukan standardisasi yang kita sepakati, yang akhirnya juga ketika kita menyentuh garis yang tidak disepakati ini juga menjadi perbedaan persepsi dan akhirnya di lapangan jadi chaos," kata Erick. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement