Senin 11 Sep 2023 14:11 WIB

Pemerintah Salurkan 210 Ribu Ton Bantuan Beras Setiap Bulan

Bulog melanjutkan upaya penyediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Presiden Jokowi saat meninjau persediaan beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).
Foto: Republika/ N Dessy Suciati Saput
Presiden Jokowi saat meninjau persediaan beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah setiap bulan menyalurkan sekitar 210 ribu ton bantuan beras kepada masyarakat dalam upaya menekan dampak fenomena El Nino. 

"Mulai 1 September 2023 saya perintahkan untuk memberikan bantuan pangan beras ke masyarakat. Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan itu," katanya saat mengecek stok beras di gudang Bulog di Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Presiden mengatakan bahwa gudang Bulog yang ada di daerah Dramaga, Kabupaten Bogor, memiliki persediaan beras sekitar dua juta ton dengan perincian 1,6 juta ton beras sudah ada di gudang dan 400 ribu ton beras masih dalam proses pengiriman.

"Biasanya stok kita hanya 1,2 juta ton, normal. Ini kita memiliki dua juta ton, sehingga kita tidak usah khawatir," katanya.

Dia mengatakan bahwa Bulog melanjutkan upaya penyediaan beras pada September, Oktober, hingga November 2023 guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Presiden sudah mendatangi gudang beras Bulog di Bogor, Jakarta, serta daerah yang lain untuk mengecek persediaan beras, memastikan kecukupan stok beras bagi masyarakat.

"Ini semua negara sedang mengalami kekeringan, El Nino, termasuk Indonesia. Meskipun hanya beberapa provinsi, hanya tujuh provinsi di kita," katanya.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi meluncurkan bantuan pangan tahap II, Senin. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menjelaskan bantuan pangan ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat berpendapatan rendah, sehingga pada akhirnya akan berdampak pada terjaganya inflasi. 

"Hal ini juga tentunya kita harapkan bisa memberikan menekan laju kenaikan harga beras. Terlebih inflasi beras tercatat sampai Agustus menyentuh 7,9 persen dan memang hampir semua negara mengalami kenaikan harga pangan, namun Indonesia termasuk yang dalam batas masih bisa dikendalikan," ujar Arief saat di Gudang Bulog, Senin.

Arief merinci, bantuan pangan ini digelontorkan selama tiga bulan yaitu September, Oktober, dan November 2023, dan setiap KPM mendapatkan 10 kg beras dalam tiga kali penyaluran. Adapun total bantuan pangan yang digelontorkan mencapai 640 ribu ton beras. Total  penerima sebanyak 21,353 juta KPM berdasarkan data dari Kementerian Sosial.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement