Rabu 06 Sep 2023 12:32 WIB

IKN Nusantara Dijadikan Pusat Ekonomi Hijau ASEAN

Borneo Business Roundtable menjajaki peluang-peluang kerja sama dari hadirnya IKN.

ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia bersama ASEAN-BAC Brunei Darussalam menyelenggarakan pertemuan Borneo Business Roundtable (BBR) atau Meja Bundar Bisnis Borneo 2023, di Hotel Sultan, Jakarta.
Foto: .
ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia bersama ASEAN-BAC Brunei Darussalam menyelenggarakan pertemuan Borneo Business Roundtable (BBR) atau Meja Bundar Bisnis Borneo 2023, di Hotel Sultan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia bersama ASEAN-BAC Brunei Darussalam menyelenggarakan pertemuan Borneo Business Roundtable (BBR) atau Meja Bundar Bisnis Borneo 2023, di Hotel Sultan, Jakarta. Pertemuan mempertemukan para pemangku kepentingan tiga negara ASEAN yang berada di Borneo atau Pulau Kalimantan, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Ketiga negara mendiskusikan langkah-langkah konkret meningkatkan perdagangan intra-Kalimantan, menarik Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI), dan rencana penyelenggaraan Borneo Business Summit di Pontianak, Kalimantan Barat, pada November mendatang.

“Kita berkumpul membahas peluang penting bagi kawasan kita, pertumbuhan lanskap perdagangan Kalimantan, dan penguatan hubungan ekonomi melalui kerja sama," kata Ketua ASEAN-BAC 2023, Arsjad Rasjid, pada pembukaan Pertemuan Meja Bundar Bisnis Borneo.

Pertemuan di Jakarta ini menandai terselenggaranya Borneo Business Roundtable yang kedua kalinya, setelah pertemuan pertama yang sukses di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, pada 28 April 2023. Pada pertemuan kedua ini, perwakilan tiga negara ASEAN di Kalimantan secara resmi mendukung kerja sama. 

Arsjad menjelaskan, gugus tugas kolaboratif yang terdiri dari perwakilan mitra BEC akan dibentuk untuk meningkatkan kolaborasi dengan tujuan yang koheren. Selaras dengan upaya membentuk pulau yang dinamis, menjadi episentrum ekonomi hijau di ASEAN, yang dibangun berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Diskusi hari ini akan membahas topik-topik penting, memberikan wawasan tentang Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang visioner, yang akan diresmikan pada 2024, dan membayangkan kemungkinan ibu kota ini bagi negara tetangga dan komunitas bisnis kita,” kata Arsjad.

Ibu kota Nusantara, calon ibu kota Indonesia masa depan, akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-89. Kota baru ini akan dikembangkan sebagai pusat perkotaan yang inklusif, hijau dan berkelanjutan, dengan lebih dari 75 persen wilayah administratifnya tetap hijau.

Untuk itu, pertemuan Borneo Business Roundtable akan menjajaki peluang-peluang yang timbul dari pemindahan ibu kota Indonesia ke ibu kota Nusantara bagi negara tetangga dan dunia usaha. "Menuju terbentuknya Green Economic Hub di ASEAN," kata Arsjad.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement