Selasa 29 Aug 2023 19:19 WIB

Korea Selatan Tambah Besaran Dana Bantuan untuk Ukraina Senilai Rp 6 Triliun

Dana bantuan itu akan digelontokan pada 2024.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Foto: AP Photo/Jae C. Hong
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan pada Selasa (29/8/2023) telah mengumumkan tambahan bantuan keuangan sebesar 520 miliar won (Rp 6 triliun) atau senilai 394 juta dolar AS, untuk Ukraina tahun depan. Besaran bantuan ini sebuah peningkatan delapan kali lipat dari tahun 2023 ini.

Paket bantuan tersebut mencakup 130 miliar won untuk rekonstruksi, 260 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan 130 miliar won lainnya melalui organisasi-organisasi internasional, menurut sumber pembuat anggaran Korea Selatan tahun 2024.

Baca Juga

Pada bulan Juli, Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan bahwa negaranya akan memberikan "pasokan militer dalam skala besar" pada tahun ini tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Presiden Yoon Pada Selasa, juga mengumumkan peningkatan Bantuan Pembangunan Resmi Korea Selatan untuk wilayah strategis, termasuk kawasan Asia-Pasifik dan Afrika, dari 1,4 triliun won menjadi 2 triliun won ( Rp 23 triliun) atau 1,51 miliar dolar AS.

Peningkatan bantuan luar negeri ini merupakan bagian dari upaya untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk mengembangkan sayapnya di luar negeri. Termasuk mengamankan kepentingan nasional, seperti rantai pasokan, serta bertanggung jawab sebagai anggota kunci dari komunitas global, demikian ungkap Kementerian Ekonomi dan Keuangan dalam pengumuman anggaran tersebut.

Sebelumnya pada Juli 2023 lalu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memastikan negaranya telah memberikan sejumlah besar pasokan militer dan bantuan kemanusiaan kepada Ukraina. Hal itu ia sampaikan selama kunjungannya ke Kyiv ketika pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy.

Korea Selatan adalah sekutu AS dan pengekspor senjata terbesar kesembilan di dunia, menurut lembaga pemikir Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). Namun Korea Selatan juga mewaspadai pengaruh Rusia terhadap Korea Utara dan telah menolak tekanan Barat untuk membantu mempersenjatai Ukraina secara langsung.

Yoon mengatakan Korea Selatan berencana untuk menyediakan "pasokan militer dalam skala yang lebih besar" untuk Ukraina tahun ini, setelah tahun lalu menyediakan bantuan barang seperti pelindung tubuh dan helm. Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Yoon mengatakan Korea Selatan juga berencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 150 juta dolar AS kepada Ukraina tahun 2023 ini, menyusul sekitar 100 juta dolar AS pada tahun 2022.

"Korea Selatan juga akan bekerja sama dengan Kyiv dalam proyek-proyek seperti pembangunan infrastruktur, yang dapat didukung oleh pinjaman lunak dari Korea Selatan," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement